sosial
Indah Merin S tim Lintasdaerahnews mengorek tentang sejarah jajanan kuno arumanis /arbanat yang dijajakan Jumiran di Pasar Kandangan.
KEDIRI,LINTASDAERAHNEWS.COM - Siapa sangka jika jajanan kuno turun temurun hingga tahun modern saat ini masih ada dan eksis dijajakan dipasar - pasar dan di perkampungan , Jajanan Kuno itu sebut saja "Arumanis atau Arbanat" sebuah makanan ringan atau jajanan kuno yang berbentuk serabutan warna pink kemerahan layaknya rambut nenek.
Teringat saat masih kecil ,jajanan arumanis atau arbanat ini sering dijajakan di kampung - kampung menggunakan sepeda ontel yang dilengkapi dengan rombong dan alat pemanasnya ,Jika ada pembeli baru dimasakin.
Mungkin diusia kita yang dewasa atau tua saat ini, pasti akan teringat jika jajanan jenis arumanis atau arbanat itu ternyata masih eksis dijajakan ,dan mengingatkan kita pada kenangan kenangan terdahulu.
Jumiran (55) yang mewarisi mertuanya dalam menjajakan jajanan kuno Arumanis
Disela sela kegiatan pencegahan virus corona di wilayah Pasar Kandangan yang dilakukan oleh Forpimcam (24/3/2020), tim Lintas Daerahnews tak sengaja menjumpai salah satu pedagang arumanis atau arbanat itu yang dijajakan oleh seorang bernama Jumiran yang berusia 55 tahun warga asal Dusun Sekowangi Desa Karangtengah Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri.
Dari pantauan tim,Terlihat Jumiran menjajakan dagangannya dengan berkeliling di Pasar Kandangan sambil membawa kotak atau toples berisikan arumanis yang sudah siap santap sambil memetik alat musik kuno jenis rebab atau biola antik yang terbuat dari Bathok kelapa ,kayu dan sentring seperti gitar, mendengar petikan suara benda itu pasti sudah tak asing lagi dikenal bahwa itu jajanan arbanat atau arumanis.
Saat diwawancarai tim Lintasderahnews, Jumiran menekuni usaha menjajakan arumanisnya itu sudah 20 tahun lamanya, bahkan usaha itu meneruskan warisan dari mertuanya.
Adapun ia menjajakan arumanis hanya seputar wilayah Pasar Ngoro Jombang, Pasar Kandangan dan Pasar Pare Kediri dengan menggunakan sepedah ontel lalu dilanjutkan dengan jalan kaki.
Kata Jumiran "meski ini jajanan yang terbilang kuno, penghasilanya ya cukup pas pasan untuk kebutuhan makan sehari hari ,kadang ketika rame ya alhamdulillah sisanya saya tabung untuk masa depan anak anak saya"Ungkap Jumiran kepada tim Lintas Daerahnews.
Bermodalkan sekitar 50 ribu dengan bahan gula pasir ,keuntungan arumanis yang dijajakan oleh Jumiran tersebut tidak seberapa kadang kalau sepi penghasilanya cuma 70 ribu, kalau pas rame penghasilannya bisa mencapai 100 ribu.
Mendengar cerita dari Jumiran yang sudah 20 tahun menjajakan dagangan arumanis dengan berkeliling ke kampung kampung tersebut , membuat tim lintasdaerahnews terheran dan sedikit terenyuh bahkan sampai meneteskan airmata,
"Kata tim, semoga bapak Jumiran dan keluarganya rezekinya dilancarkan dan ditambahkan " Amiin.
Reporter : Indah Merin,S
Editor. : Hariono
Jajanan Kuno Arbanat Warisan Nenek Moyang Yang Masih Eksis di Pasaran di Jajakan Oleh Jumiran
Indah Merin S tim Lintasdaerahnews mengorek tentang sejarah jajanan kuno arumanis /arbanat yang dijajakan Jumiran di Pasar Kandangan.
KEDIRI,LINTASDAERAHNEWS.COM - Siapa sangka jika jajanan kuno turun temurun hingga tahun modern saat ini masih ada dan eksis dijajakan dipasar - pasar dan di perkampungan , Jajanan Kuno itu sebut saja "Arumanis atau Arbanat" sebuah makanan ringan atau jajanan kuno yang berbentuk serabutan warna pink kemerahan layaknya rambut nenek.
Teringat saat masih kecil ,jajanan arumanis atau arbanat ini sering dijajakan di kampung - kampung menggunakan sepeda ontel yang dilengkapi dengan rombong dan alat pemanasnya ,Jika ada pembeli baru dimasakin.
Mungkin diusia kita yang dewasa atau tua saat ini, pasti akan teringat jika jajanan jenis arumanis atau arbanat itu ternyata masih eksis dijajakan ,dan mengingatkan kita pada kenangan kenangan terdahulu.
Jumiran (55) yang mewarisi mertuanya dalam menjajakan jajanan kuno Arumanis
Disela sela kegiatan pencegahan virus corona di wilayah Pasar Kandangan yang dilakukan oleh Forpimcam (24/3/2020), tim Lintas Daerahnews tak sengaja menjumpai salah satu pedagang arumanis atau arbanat itu yang dijajakan oleh seorang bernama Jumiran yang berusia 55 tahun warga asal Dusun Sekowangi Desa Karangtengah Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri.
Dari pantauan tim,Terlihat Jumiran menjajakan dagangannya dengan berkeliling di Pasar Kandangan sambil membawa kotak atau toples berisikan arumanis yang sudah siap santap sambil memetik alat musik kuno jenis rebab atau biola antik yang terbuat dari Bathok kelapa ,kayu dan sentring seperti gitar, mendengar petikan suara benda itu pasti sudah tak asing lagi dikenal bahwa itu jajanan arbanat atau arumanis.
Saat diwawancarai tim Lintasderahnews, Jumiran menekuni usaha menjajakan arumanisnya itu sudah 20 tahun lamanya, bahkan usaha itu meneruskan warisan dari mertuanya.
Adapun ia menjajakan arumanis hanya seputar wilayah Pasar Ngoro Jombang, Pasar Kandangan dan Pasar Pare Kediri dengan menggunakan sepedah ontel lalu dilanjutkan dengan jalan kaki.
Kata Jumiran "meski ini jajanan yang terbilang kuno, penghasilanya ya cukup pas pasan untuk kebutuhan makan sehari hari ,kadang ketika rame ya alhamdulillah sisanya saya tabung untuk masa depan anak anak saya"Ungkap Jumiran kepada tim Lintas Daerahnews.
Bermodalkan sekitar 50 ribu dengan bahan gula pasir ,keuntungan arumanis yang dijajakan oleh Jumiran tersebut tidak seberapa kadang kalau sepi penghasilanya cuma 70 ribu, kalau pas rame penghasilannya bisa mencapai 100 ribu.
Mendengar cerita dari Jumiran yang sudah 20 tahun menjajakan dagangan arumanis dengan berkeliling ke kampung kampung tersebut , membuat tim lintasdaerahnews terheran dan sedikit terenyuh bahkan sampai meneteskan airmata,
"Kata tim, semoga bapak Jumiran dan keluarganya rezekinya dilancarkan dan ditambahkan " Amiin.
Reporter : Indah Merin,S
Editor. : Hariono
Via
sosial
Posting Komentar