peristiwa
Kondisi Bekas Galian Pasir Batu (Sirtu) di Kawasan Perkebunan Mangli Desa Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri yang Menyimpan Banyak Misteri. (Jurnalis: Har)
KEDIRI,LINTASDAERAHNEWS.COM - Curamnya Bekas Galian Pasir Batu ( Sirtu ) yang diduga masuk wilayah kawasan Perkebunan Mangli Desa Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri Jawa Timur masih menyimpan banyak cerita misteri. Kedalaman sebagian bekas galian yang di perkirakan lebih dari 6 meter tersebut sampai sekarang belum diratakan kembali untuk difungsikan sebagai lahan yang produktif.
Tingginya tebing bekas galian alat berat yang berpotensi menimbulkan longsor dan membahayakan masyarakat yang sedang melakukan aktivitas di seputaran lokasi tersebut juga tetap dibiarkan begitu saja. Hanya tinggal para penggali manual yang masih melakukan aktivitas setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan hidup pasca ditinggalkan oleh para Penambang Besar.
Entah kawasan tersebut masuk program normalisasi atau ekploitasi, yang jelas kedalam galian sudah sangat membahayakan, apalagi wilayah tersebut dikabarkan masuk lokasi perkebunan yang sebelumnya lahan Kebun Kopi yang sangat subur. Yang paling mencengangkan lagi, di samping lokasi Makam Umum Juga ada bekas digalian dengan kedalaman sekitar 5 meter.
" Waktu menggali lokasi dekat Makam, ternyata banyak sekali ditemukan tulang - belulang manusia Bahkan Juga tengkorak manusia. Selain itu juga masih ada kain kafan yang masih utuh. Kemudian oleh para pekerja penggali, tulang dan kain kafan tersebut dikubur kembali di lokasi kawasan area dalam Makam," ujar Warga Puncu yang kebetulan berada di lokasi dan sedang antri Pasir tanpa mau disebutkan namanya saat ngobrol bersama awak media, Kamis (21/05/2020).
Masih menurut warga tersebut, banyak sekali kejadian janggal dialami oleh para penggali yang menggunakan alat berat tersebut. Namun begitu, semua bisa diatasi setelah dilakukan ritual Doa. Sementara terkait dengan tidak dilanjutkan penggalian menggunakan alat berat, ternyata bukan karena kendala lokasi yang dikenal sangat angker sesuai dengan informasi yang didapatkan awak media Lintasdaerahnews.com, Namun diduga dikarenakan terkendala perijinan yang yang tidak sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.
" Sering kali digrebek sama pihak Kepolisian dari Polda Jatim. Bahkan bapak - bapak dari Polda sering datang untuk memonitor lokasi galian. Kalau ada yang menggunakan alat Berat, maka masyarakat atau warga yang melakukan penggalian manual suruh melapor," imbuh warga Puncu tersebut.
Potensi kerusakan alam yang terlihat nyata saat ini bisa menjadi evaluasi pihak-pihak terkait yang bertanggung jawab atas pengelolaan lahan perkebunan tersebut. Fungsi lahan tidak akan bisa seperti sediakala apabila kawasan Bekas tambang galian Sirtu tersebut tidak segera direklamasi. (Reporter : Har)
Misteri Curamnya Bekas Galian Sirtu di Wilayah Perkebunan Mangli Sempat di Temukan Tulang - Belulang Manusia
Kondisi Bekas Galian Pasir Batu (Sirtu) di Kawasan Perkebunan Mangli Desa Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri yang Menyimpan Banyak Misteri. (Jurnalis: Har)
KEDIRI,LINTASDAERAHNEWS.COM - Curamnya Bekas Galian Pasir Batu ( Sirtu ) yang diduga masuk wilayah kawasan Perkebunan Mangli Desa Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri Jawa Timur masih menyimpan banyak cerita misteri. Kedalaman sebagian bekas galian yang di perkirakan lebih dari 6 meter tersebut sampai sekarang belum diratakan kembali untuk difungsikan sebagai lahan yang produktif.
Tingginya tebing bekas galian alat berat yang berpotensi menimbulkan longsor dan membahayakan masyarakat yang sedang melakukan aktivitas di seputaran lokasi tersebut juga tetap dibiarkan begitu saja. Hanya tinggal para penggali manual yang masih melakukan aktivitas setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan hidup pasca ditinggalkan oleh para Penambang Besar.
Entah kawasan tersebut masuk program normalisasi atau ekploitasi, yang jelas kedalam galian sudah sangat membahayakan, apalagi wilayah tersebut dikabarkan masuk lokasi perkebunan yang sebelumnya lahan Kebun Kopi yang sangat subur. Yang paling mencengangkan lagi, di samping lokasi Makam Umum Juga ada bekas digalian dengan kedalaman sekitar 5 meter.
" Waktu menggali lokasi dekat Makam, ternyata banyak sekali ditemukan tulang - belulang manusia Bahkan Juga tengkorak manusia. Selain itu juga masih ada kain kafan yang masih utuh. Kemudian oleh para pekerja penggali, tulang dan kain kafan tersebut dikubur kembali di lokasi kawasan area dalam Makam," ujar Warga Puncu yang kebetulan berada di lokasi dan sedang antri Pasir tanpa mau disebutkan namanya saat ngobrol bersama awak media, Kamis (21/05/2020).
Masih menurut warga tersebut, banyak sekali kejadian janggal dialami oleh para penggali yang menggunakan alat berat tersebut. Namun begitu, semua bisa diatasi setelah dilakukan ritual Doa. Sementara terkait dengan tidak dilanjutkan penggalian menggunakan alat berat, ternyata bukan karena kendala lokasi yang dikenal sangat angker sesuai dengan informasi yang didapatkan awak media Lintasdaerahnews.com, Namun diduga dikarenakan terkendala perijinan yang yang tidak sesuai dengan pelaksanaan di lapangan.
" Sering kali digrebek sama pihak Kepolisian dari Polda Jatim. Bahkan bapak - bapak dari Polda sering datang untuk memonitor lokasi galian. Kalau ada yang menggunakan alat Berat, maka masyarakat atau warga yang melakukan penggalian manual suruh melapor," imbuh warga Puncu tersebut.
Potensi kerusakan alam yang terlihat nyata saat ini bisa menjadi evaluasi pihak-pihak terkait yang bertanggung jawab atas pengelolaan lahan perkebunan tersebut. Fungsi lahan tidak akan bisa seperti sediakala apabila kawasan Bekas tambang galian Sirtu tersebut tidak segera direklamasi. (Reporter : Har)
Via
peristiwa
Posting Komentar