kabardesa
Sofyan Ali Ketua FK BPD Kabupaten Kediri PC
ABPEDNAS Kediri
KEDIRI,LINTASDAERAHNEWS.COM - Berikut kutipan pidato Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945:
“Dasar negara, yakni dasar untuk di atasnya didirikan Indonesia Merdeka, haruslah kokoh kuat sehingga tak mudah digoyahkan. Bahwa dasar negara itu hendaknya jiwa, pikiran-pikiran yang sedalam-dalamnya, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi. Dasar negara Indonesia hendaknya mencerminkan kepribadian Indonesia dengan sifat-sifat yang mutlak keindonesiaannya dan sekalian itu dapat pula mempersatukan seluruh bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku, aliran, dan golongan penduduk,”
“Dasar negara yang saya usulkan. Lima bilangannya. Inilah Panca Dharma? Bukan! Nama Panca Dharma tidak tepat di sini. Dharma berarti kewajiban, sedang kita membicarakan dasar. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya menamakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa (Muhammad Yamin) namanya Pancasila. Sila artinya asas atau dasar dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia kekal dan abadi,”
Pidato tersebut menarik perhatian anggota Panitia dan disambut dengan tepuk tangan yang riuh. Sesudah itu sidang mengangkat suatu Panitia Kecil untuk merumuskan kembali Pancasila yang diucapkan Bung Karno itu," tulis Muhammad Hatta tahun 1978 dalam Wasiat Bung Hatta kepada Guntur Sukarno Putra seperti dilampirkan di buku Penyambung Lidah Rakyat Indonesia cetakan tahun 2011
Sebelumnya sempat muncul perdebatan mengenai hari lahir Pancasila.
Setidaknya ada tiga tanggal yang berkaitan dengan hari lahir Pancasila, yaitu tanggal 1 Juni 1945, tanggal 22 Juni 1945 dan tanggal 18 Agustus 1945.
Istilah Pancasila baru diperkenalkan oleh Sukarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945. Tetapi masih ada proses selanjutnya yakni menjadi Piagam Jakarta (Jakarta Charter) pada 22 Juni 1945 dan juga penetapan Undang-undang Dasar yang juga finalisasi Pancasila pada 18 Agustus 1945.
"Bahwa rumusan Pancasila sejak tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir Sukarno, rumusan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 hingga rumusan final tanggal 18 Agustus 1945 adalah satu kesatuan proses lahirnya Pancasila sebagai Dasar Negara,"
penetapan hari lahir Pancasila mengacu pada sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 Mei-1 Juni 1945. Dalam hari-hari itu, ada 3 orang tokoh yang memaparkan tentang dasar negara yakni Muhammad Yamin, Soepomo, kemudian Sukarno.
Dan akhirnya tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila.
berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 24 Tahun 2016 Tentang Hari Lahir Pancasila
Sebagai generasi penerus kita Wajib mengetahui dan mengajarkan sejarah kepada Anak cucu kita bahwa usaha untuk memperoleh Kemerdekaan tidak lah mudah banyak pengorbanan yg di lakukan oleh Pahlawan Bangsa dulu .
dan sekarang wajib bagi kita dalam mengisi kemerdekaan dengan Prestasi dan hal hal yang positif , bermanfaat yang mencerminkan nilai nilai Kebinekaan dan menyatukan Bangsa.
Jas Merah ( jangan lupakan Sejarah )
"“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya” (Soekarno)
By Sofyan Ali Ketua FK BPD Kabupaten Kediri PC
ABPEDNAS Kediri
(San3beling)
Hari Lahir Pancasila, "Mari Kita Jadikan Nilai Nilai Pancasila sebagai Semangat Persatuan dan Kesatuan NKRI
Sofyan Ali Ketua FK BPD Kabupaten Kediri PC
ABPEDNAS Kediri
KEDIRI,LINTASDAERAHNEWS.COM - Berikut kutipan pidato Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945:
“Dasar negara, yakni dasar untuk di atasnya didirikan Indonesia Merdeka, haruslah kokoh kuat sehingga tak mudah digoyahkan. Bahwa dasar negara itu hendaknya jiwa, pikiran-pikiran yang sedalam-dalamnya, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi. Dasar negara Indonesia hendaknya mencerminkan kepribadian Indonesia dengan sifat-sifat yang mutlak keindonesiaannya dan sekalian itu dapat pula mempersatukan seluruh bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku, aliran, dan golongan penduduk,”
“Dasar negara yang saya usulkan. Lima bilangannya. Inilah Panca Dharma? Bukan! Nama Panca Dharma tidak tepat di sini. Dharma berarti kewajiban, sedang kita membicarakan dasar. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya menamakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa (Muhammad Yamin) namanya Pancasila. Sila artinya asas atau dasar dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia kekal dan abadi,”
Pidato tersebut menarik perhatian anggota Panitia dan disambut dengan tepuk tangan yang riuh. Sesudah itu sidang mengangkat suatu Panitia Kecil untuk merumuskan kembali Pancasila yang diucapkan Bung Karno itu," tulis Muhammad Hatta tahun 1978 dalam Wasiat Bung Hatta kepada Guntur Sukarno Putra seperti dilampirkan di buku Penyambung Lidah Rakyat Indonesia cetakan tahun 2011
Sebelumnya sempat muncul perdebatan mengenai hari lahir Pancasila.
Setidaknya ada tiga tanggal yang berkaitan dengan hari lahir Pancasila, yaitu tanggal 1 Juni 1945, tanggal 22 Juni 1945 dan tanggal 18 Agustus 1945.
Istilah Pancasila baru diperkenalkan oleh Sukarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945. Tetapi masih ada proses selanjutnya yakni menjadi Piagam Jakarta (Jakarta Charter) pada 22 Juni 1945 dan juga penetapan Undang-undang Dasar yang juga finalisasi Pancasila pada 18 Agustus 1945.
"Bahwa rumusan Pancasila sejak tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan Ir Sukarno, rumusan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 hingga rumusan final tanggal 18 Agustus 1945 adalah satu kesatuan proses lahirnya Pancasila sebagai Dasar Negara,"
penetapan hari lahir Pancasila mengacu pada sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 29 Mei-1 Juni 1945. Dalam hari-hari itu, ada 3 orang tokoh yang memaparkan tentang dasar negara yakni Muhammad Yamin, Soepomo, kemudian Sukarno.
Dan akhirnya tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahir Pancasila.
berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 24 Tahun 2016 Tentang Hari Lahir Pancasila
Sebagai generasi penerus kita Wajib mengetahui dan mengajarkan sejarah kepada Anak cucu kita bahwa usaha untuk memperoleh Kemerdekaan tidak lah mudah banyak pengorbanan yg di lakukan oleh Pahlawan Bangsa dulu .
dan sekarang wajib bagi kita dalam mengisi kemerdekaan dengan Prestasi dan hal hal yang positif , bermanfaat yang mencerminkan nilai nilai Kebinekaan dan menyatukan Bangsa.
Jas Merah ( jangan lupakan Sejarah )
"“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya” (Soekarno)
By Sofyan Ali Ketua FK BPD Kabupaten Kediri PC
ABPEDNAS Kediri
(San3beling)
Via
kabardesa
Posting Komentar