kabardesa
KEDIRI KOTA, LINTASDAERAHNEWS.COM - Komandan Kodim 0809 Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno SE.Msi (Han) bersama Forkopimda Kota Kediri menggelar ajang silaturrahmi di Ruang Joyoboyo Kota Kediri, Selasa (2/6) kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka membahas terkait informasi perkembangan covid 19 di wilayah Kota Kediri.
Terlihat hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya Dandim 0809 Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno SE,Msi (Han), Wali Kota Kediri Bpk Abdullah Abu Bakar, SE.,Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana.SIK, Jubir Satgas Gugus Tugas Covid 19 dr. Fauzan Adima M.Kes, Ass II ,Pemkot Kediri Ibu Enny Indarjati, Kadiknas Kota Kediri Drs. Siswanto, Kajari Kota Kediri diwakili Kasi intel Pak Zalmianto Agung SH, MH dan Kasi Datun Bapak Suratman SH, MH, Kemenag Kota Kediri diwakili bapak Faruq Fany,Wakil Ketua MUI Kota Kediri Nur Ahid , Ketua PCNU Kota Kediri Gus AB dan KH. Abu Bakar Abdul Jalil, PDM Kota Kediri Bapak Suyitno, Pengurus Pondok Pesantren LDII Bapak Mu'is, Gus Shoib Muid dari Lirboyo, KH. Zubaduz Zaman dari Al Islah Bandar Kidul ,KH. Abdul Hamid Mauna Sari Bandar Kidul, Gus Rohmad Affadi dari Ponpes Al Amin serta dari perwakilan santri
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar SE dalam pidatonya memberikan edukasi/ pembelajaran kepada masyarakat tentang adanya virus corona sangatlah penting serta kesadaran tinggi warga dalam penerapan protokoler kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19 seperti dengan menggunakan masker, cuci tangan, tidak bergerombol ( social distancing).
Keberadaan OTG ( Orang Tanpa Gejala) di Kota kediri yang masih banyak ,dimana hal tersebut sangat berpengaruh pada kondisi saat ini juga terkait dengan fasilitas yang ada ,yaitu kamar perawatan di rumah sakit kita di sediakan baik di RS Gambiran maupun RS Muhammadiyah sangat kurang, "Ungkap Abdulloh Abu Bakar.
"Kita harus bertahan seperti ini, Semoga kasus ini tidak semakin parah karena fasilitas Kesehatan di Kota Kediri masih kurang, ini yang akan memberat kita. dan dalam kasus ini ada 3 pelajar yang kena ( positif Covid) di Kota Kediri" terang Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar.
Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana juga menyampaikan terkait pembahasan covid 19 di Kota Kediri terus naik, pemerintah Kota Kediri giat- giatnya melaksanakan tracing agar penangannya mudah dilakukan perawatan dan pengobatannya. Kota Kediri berperan sebagai tempat transit untuk saudara-saudara kita yang datangnya dari luar Kota Kediri, hal ini menjadi rentan akan penyebaran covid 19 di wilayah Kota Kediri, Agar menyadari hal tersebut untuk mencegah penyebaran pamdemi covid 19. Kami sangat berharap dukungan dari masyarakat baik dari lingkungan pondok dan lingkungan pendidikan lainnya agar pandemi covid 19 segera teratasi, dan kehidupan menjadi normal seperti biasa,"Tutur AKBP Miko Indrayana.
Dalam kesempatannya, Dandim 0809 Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno SE, Msi (Han) juga menuturkan, " Pandemi covid 19 di Kota Kediri ini perlu penanganan yang serius, kita harus berperan bersama sebagai penegakan disiplin dalam pemutusan mata rantai covid 19,
"Penegakan disipilin tolong ditegakan dilingkungan kita masing masing dan kita harus terus - terus mengingatkan terhadap para santri kita memakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan tidak bergerombol (Social Distacing) ,"Tutur Dandim Kediri.
Bapak Suratman SH, MH selaku Kejari Kota Kediri juga menyampaikan, " Bahwa Program langkah langkah kebijakan dari pemerintah Kota Kediri dalam penanganan ini tidak boleh dianggap remeh, karena virus ini tidak bisa dilihat. Perlu kita waspadai hal tersebut, kita tidak bisa memikirkan tentang diri sendiri tapi orang lain juga, mari bersama sama melakukan pendisiplinan diri biar langkah- langkah penanganannya segera teratasi,"Ungkap Bapak Suratman SH.
Pengasuh Pondok Pesantren Maunahsari Bandar Kidul KH Abdul Hamid juga menyampaikan "Bahwa Penanganan covid 19 dilingkungan Pondok pesantren ada Robitho Ma'arif ( RMI) yang mempunyai peran dalam hal perkembangan covid 19, kami selalu berkoordinasi dengan RMI. Kami sangat mendukung pemerintah daerah untuk kedatangan santri di lingkungan ponpes di Kota Kediri ini akan Kami tunda dulu kedatangannya (masuk ponpes) karena sulitnya virus ini untuk di deteksi,Ujar KH Abdul Hamid.
Sedangkan Gus Muid pengasuh dari Ponpes Lirboyo menuturkan " Ponpes lirboyo saat ini telah mengedarkan maklumad untuk para satri, saat ini ponpes lirboyo diinternal ponpes menunggu dari perkembangan virus ini, serta menunggu arahan dari pemerintah. Santri kami berharap bisa belajar kembali, tapi bagaimana dengan cara apa, sulitnya kami melakukan pembatasan jarak karena padatnya santri kami, dan kami mohon dukungan dari pemerintah kota kediri dalam hal ini.
Pengurus LDII Kota Kediri Bpk Mu'is turut menyampaikan, " Jumlah Santri yang di Ponpes Wali Barokah dan cabang lainnya sekitar 1500 orang ,persoalan yang ada di ponpes wali Barokah merupakan Santri tidak tetap, artinya mereka datang dari pondok pondok lain yang ada di indonesia atau luar negeri pada masa ujiaan, akhir belajar di pondok. Kedatangan santri Kami di Ponpes tetap melakukan sesuai protokol kesehatan dan hal tersebut sudah kami siapkan. Kami tunggu dari pemerintah kapan kami harus mulai kegiatan kami dilingkungan kami,"Ungkap Bapak Mu'is.
Dalam hal tersebut ,Wali Kota Kediri juga menyampaikan terkait ketersedian pangan di Kota Kediri bila ada lonjakan harga pangan, maka kami di Pemerintah Kota Kediri bersama TPIP (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) siap bergerak, seperti adanya lonjakan harga gula seperti kemarin pemerintah melakukan intervensi di pasar, dengan mengadakan pasar murah agar masyarakat tetap bisa membeli dan mengonsumsi makanan supaya daya tubuh tidak menurun, "Terang Walikota Kediri Abdulloh Abu Bakar.
Gus, Rohmad Affadi dari Ponpes Al Amin Ngasinan Rejomulyo juga menuturkan, " Perlu di perhatikan bahwa ada kegiatan di ponpes yang tidak bisa dilakukan melalui sistem Daring, seperti ngaji sorof ini sangat sulit dilakukan,kalau di kelalola dengan baik dilingkungan pondok pesantren ini, saya kira lebih aman, diperhatikan pula bahwa guru diniyah yang tidak ada di ponpes saat ini kehilangan penghasilan ,ada santri santri yang tidak masuk, dan biaya pembayaran listrik, fasilitas lain terpengaruh besar adanya pandemi covid 19 ini. Kami juga setuju akan penundaan pemulangan santri tapi perlu pertimbangan akan hal tersebut dapat teratasi,"tutur Gus Rohmad affadi.
Kemenag Kota Kediri Bapak Faruq Fany juga menyampaikan, " Ada beberapa santri di ponpes Kota Kediri yang bersifat mukim, kalau hal yang memukim santri tersebut datang pada mingguan atau bulanan hal ini beresiko besar pada penularan covid 19,"Terang Faruq Fany.
KH. Zubaduz Zaman pengasuh Ponpes Al Islah Bandar Kidul juga menuturkan, kita harus bersabar dalam menghadapi semua persoalan,kita harus berserah diri bermohon pada pertolongan allah,ungkapnya.
Kadiknas Kota Kediri Bpk Drs. Siswanto juga turut menyampaikan terkait pelajar yang masuk (bersekolah) insyah allah masih di tunda menunggu perkembagan dari kementrian pendidikan RI.
Sementara Dr. Fauzan Adima M.Kes Jubir Gugus Covid 19 juga menyampaikan, "Konsep penangan wabah yang diajarkan oleh Rosululloh SAW," Bila ada daerah wabah jangan mendatanginya daerah wabah tersebut artinya kita wajib untuk tidak mendatanginya tempat tersebut atau menghindar. Harusnya ponpes menyiapan fasilitas ruang isolasi bila memungkinkan, melakukan dan menggunakan protokoler Kesehatan bila terjadi lonjakan yang positif covid 19 di Kota Kediri, kami tetap berharap ini tidak terjadi di Kota Kediri dan mari kita jaga bersama sama,"Tuturnya.
Wali kota kediri Bapak Abdullah Abu Bakar SE dalam diskusi tersebut menyampaikan, " Penanganan Covid 19 dilingkungan Ponpes tersebut tidak bisa kita ambil dari beberapa satu sudut pandang saja, tracing di lingkungan pondok sangat sulit dengan padatnya personil dilingkungan ponpes,"ungkapnya
Profesor Nur Akid selaku Wakil Ketua MUI Kota Kediri juga menyampaikan, terkait masuknya para santri dilingkungan pondok pensantren sebaiknya ditunda dulu sampai betul betul situasi pandemi covid 19 membaik dengan alasan, kondisi pesatren sulit diwujud kan dengan jaga jarak ( Physical distancing ) dan ngumpul ngumpul (Social Distancing) yang memang kondisinya demikian maka perlu penerapan kedisplinan di lingkungan ponpes. Hal tersebut sangat bertentangan dengan aturan kesehatan , bila hal tersebut diterapkan menjadi konsekwensi bersama, kami berharap masuknya (belajar mengajar ) bisa di mulai bila situasi betul betul Normal. Sangat di anjurkan proses belajar mengajar dengan cara online sangat membantu mengatasi pemutusan mata rantai covid 19.
Reporter : Indah Merin. S
Editor. : Hariono
Dandim 0809 Kediri bersama Forkopimda Kota Kediri Gelar Diskusi Bersama Bahas Informasi Perkembangan Covid 19
KEDIRI KOTA, LINTASDAERAHNEWS.COM - Komandan Kodim 0809 Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno SE.Msi (Han) bersama Forkopimda Kota Kediri menggelar ajang silaturrahmi di Ruang Joyoboyo Kota Kediri, Selasa (2/6) kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka membahas terkait informasi perkembangan covid 19 di wilayah Kota Kediri.
Terlihat hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya Dandim 0809 Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno SE,Msi (Han), Wali Kota Kediri Bpk Abdullah Abu Bakar, SE.,Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana.SIK, Jubir Satgas Gugus Tugas Covid 19 dr. Fauzan Adima M.Kes, Ass II ,Pemkot Kediri Ibu Enny Indarjati, Kadiknas Kota Kediri Drs. Siswanto, Kajari Kota Kediri diwakili Kasi intel Pak Zalmianto Agung SH, MH dan Kasi Datun Bapak Suratman SH, MH, Kemenag Kota Kediri diwakili bapak Faruq Fany,Wakil Ketua MUI Kota Kediri Nur Ahid , Ketua PCNU Kota Kediri Gus AB dan KH. Abu Bakar Abdul Jalil, PDM Kota Kediri Bapak Suyitno, Pengurus Pondok Pesantren LDII Bapak Mu'is, Gus Shoib Muid dari Lirboyo, KH. Zubaduz Zaman dari Al Islah Bandar Kidul ,KH. Abdul Hamid Mauna Sari Bandar Kidul, Gus Rohmad Affadi dari Ponpes Al Amin serta dari perwakilan santri
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar SE dalam pidatonya memberikan edukasi/ pembelajaran kepada masyarakat tentang adanya virus corona sangatlah penting serta kesadaran tinggi warga dalam penerapan protokoler kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19 seperti dengan menggunakan masker, cuci tangan, tidak bergerombol ( social distancing).
Keberadaan OTG ( Orang Tanpa Gejala) di Kota kediri yang masih banyak ,dimana hal tersebut sangat berpengaruh pada kondisi saat ini juga terkait dengan fasilitas yang ada ,yaitu kamar perawatan di rumah sakit kita di sediakan baik di RS Gambiran maupun RS Muhammadiyah sangat kurang, "Ungkap Abdulloh Abu Bakar.
"Kita harus bertahan seperti ini, Semoga kasus ini tidak semakin parah karena fasilitas Kesehatan di Kota Kediri masih kurang, ini yang akan memberat kita. dan dalam kasus ini ada 3 pelajar yang kena ( positif Covid) di Kota Kediri" terang Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar.
Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana juga menyampaikan terkait pembahasan covid 19 di Kota Kediri terus naik, pemerintah Kota Kediri giat- giatnya melaksanakan tracing agar penangannya mudah dilakukan perawatan dan pengobatannya. Kota Kediri berperan sebagai tempat transit untuk saudara-saudara kita yang datangnya dari luar Kota Kediri, hal ini menjadi rentan akan penyebaran covid 19 di wilayah Kota Kediri, Agar menyadari hal tersebut untuk mencegah penyebaran pamdemi covid 19. Kami sangat berharap dukungan dari masyarakat baik dari lingkungan pondok dan lingkungan pendidikan lainnya agar pandemi covid 19 segera teratasi, dan kehidupan menjadi normal seperti biasa,"Tutur AKBP Miko Indrayana.
Dalam kesempatannya, Dandim 0809 Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno SE, Msi (Han) juga menuturkan, " Pandemi covid 19 di Kota Kediri ini perlu penanganan yang serius, kita harus berperan bersama sebagai penegakan disiplin dalam pemutusan mata rantai covid 19,
"Penegakan disipilin tolong ditegakan dilingkungan kita masing masing dan kita harus terus - terus mengingatkan terhadap para santri kita memakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan tidak bergerombol (Social Distacing) ,"Tutur Dandim Kediri.
Bapak Suratman SH, MH selaku Kejari Kota Kediri juga menyampaikan, " Bahwa Program langkah langkah kebijakan dari pemerintah Kota Kediri dalam penanganan ini tidak boleh dianggap remeh, karena virus ini tidak bisa dilihat. Perlu kita waspadai hal tersebut, kita tidak bisa memikirkan tentang diri sendiri tapi orang lain juga, mari bersama sama melakukan pendisiplinan diri biar langkah- langkah penanganannya segera teratasi,"Ungkap Bapak Suratman SH.
Pengasuh Pondok Pesantren Maunahsari Bandar Kidul KH Abdul Hamid juga menyampaikan "Bahwa Penanganan covid 19 dilingkungan Pondok pesantren ada Robitho Ma'arif ( RMI) yang mempunyai peran dalam hal perkembangan covid 19, kami selalu berkoordinasi dengan RMI. Kami sangat mendukung pemerintah daerah untuk kedatangan santri di lingkungan ponpes di Kota Kediri ini akan Kami tunda dulu kedatangannya (masuk ponpes) karena sulitnya virus ini untuk di deteksi,Ujar KH Abdul Hamid.
Sedangkan Gus Muid pengasuh dari Ponpes Lirboyo menuturkan " Ponpes lirboyo saat ini telah mengedarkan maklumad untuk para satri, saat ini ponpes lirboyo diinternal ponpes menunggu dari perkembangan virus ini, serta menunggu arahan dari pemerintah. Santri kami berharap bisa belajar kembali, tapi bagaimana dengan cara apa, sulitnya kami melakukan pembatasan jarak karena padatnya santri kami, dan kami mohon dukungan dari pemerintah kota kediri dalam hal ini.
Pengurus LDII Kota Kediri Bpk Mu'is turut menyampaikan, " Jumlah Santri yang di Ponpes Wali Barokah dan cabang lainnya sekitar 1500 orang ,persoalan yang ada di ponpes wali Barokah merupakan Santri tidak tetap, artinya mereka datang dari pondok pondok lain yang ada di indonesia atau luar negeri pada masa ujiaan, akhir belajar di pondok. Kedatangan santri Kami di Ponpes tetap melakukan sesuai protokol kesehatan dan hal tersebut sudah kami siapkan. Kami tunggu dari pemerintah kapan kami harus mulai kegiatan kami dilingkungan kami,"Ungkap Bapak Mu'is.
Dalam hal tersebut ,Wali Kota Kediri juga menyampaikan terkait ketersedian pangan di Kota Kediri bila ada lonjakan harga pangan, maka kami di Pemerintah Kota Kediri bersama TPIP (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) siap bergerak, seperti adanya lonjakan harga gula seperti kemarin pemerintah melakukan intervensi di pasar, dengan mengadakan pasar murah agar masyarakat tetap bisa membeli dan mengonsumsi makanan supaya daya tubuh tidak menurun, "Terang Walikota Kediri Abdulloh Abu Bakar.
Gus, Rohmad Affadi dari Ponpes Al Amin Ngasinan Rejomulyo juga menuturkan, " Perlu di perhatikan bahwa ada kegiatan di ponpes yang tidak bisa dilakukan melalui sistem Daring, seperti ngaji sorof ini sangat sulit dilakukan,kalau di kelalola dengan baik dilingkungan pondok pesantren ini, saya kira lebih aman, diperhatikan pula bahwa guru diniyah yang tidak ada di ponpes saat ini kehilangan penghasilan ,ada santri santri yang tidak masuk, dan biaya pembayaran listrik, fasilitas lain terpengaruh besar adanya pandemi covid 19 ini. Kami juga setuju akan penundaan pemulangan santri tapi perlu pertimbangan akan hal tersebut dapat teratasi,"tutur Gus Rohmad affadi.
Kemenag Kota Kediri Bapak Faruq Fany juga menyampaikan, " Ada beberapa santri di ponpes Kota Kediri yang bersifat mukim, kalau hal yang memukim santri tersebut datang pada mingguan atau bulanan hal ini beresiko besar pada penularan covid 19,"Terang Faruq Fany.
KH. Zubaduz Zaman pengasuh Ponpes Al Islah Bandar Kidul juga menuturkan, kita harus bersabar dalam menghadapi semua persoalan,kita harus berserah diri bermohon pada pertolongan allah,ungkapnya.
Kadiknas Kota Kediri Bpk Drs. Siswanto juga turut menyampaikan terkait pelajar yang masuk (bersekolah) insyah allah masih di tunda menunggu perkembagan dari kementrian pendidikan RI.
Sementara Dr. Fauzan Adima M.Kes Jubir Gugus Covid 19 juga menyampaikan, "Konsep penangan wabah yang diajarkan oleh Rosululloh SAW," Bila ada daerah wabah jangan mendatanginya daerah wabah tersebut artinya kita wajib untuk tidak mendatanginya tempat tersebut atau menghindar. Harusnya ponpes menyiapan fasilitas ruang isolasi bila memungkinkan, melakukan dan menggunakan protokoler Kesehatan bila terjadi lonjakan yang positif covid 19 di Kota Kediri, kami tetap berharap ini tidak terjadi di Kota Kediri dan mari kita jaga bersama sama,"Tuturnya.
Wali kota kediri Bapak Abdullah Abu Bakar SE dalam diskusi tersebut menyampaikan, " Penanganan Covid 19 dilingkungan Ponpes tersebut tidak bisa kita ambil dari beberapa satu sudut pandang saja, tracing di lingkungan pondok sangat sulit dengan padatnya personil dilingkungan ponpes,"ungkapnya
Profesor Nur Akid selaku Wakil Ketua MUI Kota Kediri juga menyampaikan, terkait masuknya para santri dilingkungan pondok pensantren sebaiknya ditunda dulu sampai betul betul situasi pandemi covid 19 membaik dengan alasan, kondisi pesatren sulit diwujud kan dengan jaga jarak ( Physical distancing ) dan ngumpul ngumpul (Social Distancing) yang memang kondisinya demikian maka perlu penerapan kedisplinan di lingkungan ponpes. Hal tersebut sangat bertentangan dengan aturan kesehatan , bila hal tersebut diterapkan menjadi konsekwensi bersama, kami berharap masuknya (belajar mengajar ) bisa di mulai bila situasi betul betul Normal. Sangat di anjurkan proses belajar mengajar dengan cara online sangat membantu mengatasi pemutusan mata rantai covid 19.
Reporter : Indah Merin. S
Editor. : Hariono
Via
kabardesa
Posting Komentar