Kelompok KKN Tematik UPN Veteran Jawa Timur Kembangkan Wisata Batas Kampung di Desa Balasklumprik
Foto : Mahasiswa KKNT dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Saat Berdialog Dengan Masyarakat dan Tiga Pilar. (Jurnalis/Annisa Martha SM) |
SURABAYA, LINTASDAERAHNEWS.COM - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur melakukan Langkah nyata dalam mendukung kemajuan wisata.
Upaya pengembangan wisata tersebut dilakukan mahasiswa KKNT di desa Balas Klumprik, dengan membantu mengembangkan “Wisata Batas Kampung”.
Kegiatan ini akan dilakukan pada tanggal 21 Maret mendatang. Objek wisata Batas Kampung adalah objek wisata lokal yang akan menjadi ikon di kawasan Balas Klumprik. Lokasi wisata batas kampung itu sendiri terletak di Jl. Sumberan HKSN 1, RT.002/RW004, Balas Klumprik, Kecamatan Wiyung Kota Surabaya.
Dalam wisata Batas Kampung ini terdapat beberapa tempat untuk dijadikan objek wisata yaitu kebun jeruk, permainan anak, budidaya jamur, dan juga kerupuk khas yang dibuat oleh warga setempat yang hanya diperjual belikan ditempat itu saja agar citra rasanya tidak berubah.
Akan tetapi, selama ini masyarakat masih belum menyadari potensi wisata Batas Kampung menjadi sebuah destinasi wisata yang mempu menggeliatkan perekonomian masyarakat. Selain itu terdapat budidaya jamur yang dikelola masyarakat. Jenis jamur tersebut adalah jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus).
Menurut Budi selaku Penasihat Wisata Batas Kampung menuturkan “Semoga dengan adanya KKN dari mahasiswa ini dapat membantu berkembangnya wisata ini, sehingga masyarakat juga akan diberdayakan” ujarnya kepada awak media lintasderahnews.com. Senin (14/3/2022).
Program KKNT berfokus pada bidang pariwisata dengan mengangkat potensi alam suatu daerah. Program KKNT ini diharapkan dapat membawa pengaruh dan manfaat bagi perkembangan wisata daerah agar lebih dikenali oleh masyarakat sekitar maupun diluar, agar bertambahnya pemasukan warga dan kembalinya semangat warga berbisnis setelah diterjang pandemi lalu.
Dan tidak hanya itu, masyarakat Desa Balas Klumprik juga mengembangkan budidaya Jeruk Siam Madu dan Jeruk Semboro, dan itu menjadi salah satu sumber pertumbuhan perekonomian bagi masyarakat Desa Balasklumprik.
Dengan memiliki lahan yang luas dengan ukuran 3.000 m² lalu dikelola lah budidaya Jeruk Siam Madu dan Jeruk Semboro sehingga menjadi peluang pendapatan bagi masyarakat.
Hasil panen jeruk tersebut dihargai dengan Rp.12.000 per kilogram, dengan rincian (Rp.10.000 untuk harga jeruknya + Rp.2.000 untuk biaya listrik tempat wisata) tetapi para pembeli membayar dengan harga Rp.15.000.
"Untuk pembelian 1kg kita kasih harga Rp. 12.000, Rp.10.000 untuk jeruknya dan Rp.2.000 untuk beli listrik tetapi biasanya pengunjung membeli dengan harga Rp.15.000 karena mengetahui kondisi disini" tutur Budi selaku pengelola Wisata Batas Kampung.
Jurnalis : Annisa Martha SM
Editor. : Hariono
Posting Komentar