Kelompok 52 KKN Tematik Melakukan Kegiatan Monitoring Ikan Lele Secara Berkala sebagai Upaya Keberhasilan Kegiatan Budikdamber
![]() |
Kegiatan Monitoring Ikan Lele di RW 04 (dokpri) |
SURABAYA, LINTASDAERAHNEWS.COM - Budidaya ikan dalam ember atau dikenal dengan budikdamber merupakan salah satu program kerja yang dijalankan anggota KKN kelompok 52 UPN “Veteran” Jawa Timur di RW 04, Kelurahan Tegalsari Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya.
Rangkaian kegiatan yang telah dilakukan yaitu acara penyuluhan mengenai budidaya ikan lele dan pembagian bibit lele kepada masing - masing RT di RW 04.Kegiatan selanjutnya yaitu monitoring ikan lele yang akan dilakukan secara berkala.
Kegiatan monitoring ikan lele ini bertujuan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan ikan lele serta mengetahui kondisi ikan lele yang sehat maupun sakit. Kegiatan monitoring juga dapat memberikan data kepada warga mengenai setiap perubahan yang terjadi pada media budidaya, sehingga dapat dilakukan kegiatan penanganan yang sesuai.
Pada satu minggu awal setelah penyerahan bibit, kegiatan monitoring dilakukan secara intensif setiap hari. Hal ini dikarenakan pada satu minggu awal setelah pemindahan media, ikan lele membutuhkan adaptasi kepada lingkungan baru karena ikan lele rawan untuk mati. Kegiatan pemantauan kedepannya akan dilakukan setiap tiga hari sekali.
![]() |
Pengurasan air sebelum dilakukan penyortiran (dokpri) |
Kualitas air merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan ikan lele. Agar kondisi air tetap sesuai dengan syarat pertumbuhan ikan, maka perlu dilakukan pengecekan secara berkala. Setiap seminggu sekali akan dilakukan pengurasan pada air.
Pengurasan pada air ini bertujuan untuk menyeimbangkan bakteri yang ada pada kolam guna mencegah terjadinya infeksi penyakit pada ikan.
![]() |
Penyortiran dan menimbang massa ikan lele (dokpri) |
Selain itu, setiap dua minggu sekali akan dilakukan penyortiran ikan lele. Penyortiran ikan lele ini dilakukan dengan mengukur ukuran ikan lele dan massa ikan lele. Dalam penyortiran yang dilakukan pada (24/04/2022), terdapat beberapa benih lele yang mati.
Menurut salah satu anggota KKN kelompok 52 Khoiratun Nisa mengatakan, "beberapa benih ikan lele yang mati disebabkan oleh penempatan media yang tidak terkena sinar matahari.
“Untuk mendapatkan kualitas air yang baik, media ikan lele sebaiknya diletakkan pada area yang terkena paparan sinar matahari secara cukup karena beberapa media yang tidak terkena sinar matahari, air akan cepat berbau sehingga diperlukan pergantian air yang lebih sering.” Ucap Khoiratun Nisa.
Kata Dia, Kegiatan monitoring akan dilakukan selama tiga bulan hingga ikan lele siap untuk dipanen. Kegiatan ini merupakan bentuk pendampingan kepada setiap RT yang mencoba untuk membudidayakan ikan lele dalam ember.
Diharapkan dengan kegiatan monitoring ini, budidaya ikan lele dalam ember yang telah dilakukan dapat berhasil dan dapat meningkatkan produktivitas serta perekonomian warga,"unkapnya.
Jurnalis : tim Kelompok 52 KKN Tematik UPN VJT
Editor. : Hariono
Posting Komentar