Kabupaten Kediri Lakukan Deteksi Wabah PMK Hewan Ternak
KEDIRI,LINTASDAERAHNEWS. COM - Dandim 0809/Kediri Letkol Inf Rully Eko Suryawan. S. Sos melalui Danramil Jajaran melakukan deteksi terkait Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di seluruh wilayah teritorialnya. Jum'at (13/5/2022) Hal ini perlu dilakukan mengingat wabah PMK sudah menyebar di beberapa daerah wilayah Jawa Timur (Jatim).
Bersama dengan Koordinator Penyuluh Teknis Peternakan Kecamatan (PTPK) ,Danramil, Kapolsek dan Camat melakukan sosialisasi dan koordinasi untuk pencegahan penularan wabah PMK. Kegiatan ini terutama ditujukan kepada pemilik ternak baik di Kabupaten maupun Kota Kediri.
wabah PMK hanya menular pada hewan berjenis mamalia. "Seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda, babi, dan sebagainya," ujar Dandim 0809/Kediri.
Untuk bisa mendeteksi penyakit PMK, terdapat sejumlah gejala yang perlu diperhatikan. Beberapa di antaranya seperti demam tinggi (39 persen hingga 41 persen Celcius), luka pada mulut dan lidah seperti sariawan serta keluar lendir berbusa yang berlebih.
Kemudian nafsu makan berkurang, luka pada kaki dan lepasnya kuku, susah berdiri, badan gemetar, nafas cepat, serta produksi susu menurun. Ada sejumlah cara yang telah dipersiapkan untuk menekan penyebaran wabah PMK.
Sejumlah langkah tersebut, yakni melakukan pembatasan keluar dan masuk hemeningkatkanh ternak maupun nonternak di area kandang. "Lalu men program biosecurity dan disinfeksi di area kandang," jelasnya.
Wabah PMK memang tidak bisa menular kepada manusia. Namun petugas dan pemilik ternak tetap harus menggunakan APD saat melakukan pengecekan hewan ternak. Hal ini terutama saat memeriksakan hewan yang diduga terserang wabah.
Jika ditemukan hewan yang diduga terinfeksi penyakit PMK, maka langkah utama yaitu memisahkan dari hewan yang sehat. Kemudian membersihkan tangan sebelum menyentuh hewan lainnya. Selanjutnya, melaporkan kasus tersebut kepada petugas tim kesehatan untuk ditindaklanjuti.
Jika terjadi PMK, tim gabungan akan mengambil tindakan dengan datang ke lokasi. Langkah ini bertujuan untuk mengambil sampel lalu diperiksa di laboratorium. Apabila hasilnya positif, maka akan dilakukan pendataan radius dua kilometer (km) dari titik ternak wabah.
Langkah berikutnya, hewan ternak sehat akan mendapatkan vaksin sedangkan yang sakit diberikan pengobatan. Jika hewan yang terkena PMK tidak berhasil dalam pengobatan, maka hewan segera dipotong paksa. "Ini dilakukan dengan didampingi petugas di tempat isolasi," jelasnya.
Hal yang pasti, daging dan jerohan tersebut tidak disarankan untuk diperjualbelikan. Sebagai upaya sosialisasi terkait penyakit ini, TNI bersama Kepolisian telah melakukan patroli ke peternak-peternak di wilayah Kabupaten Kediri maupun Kota Kediri,"Ujar Dandim.
Kemudian untuk Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kota Kediri juga sudah membentuk Tim Penanganan Wabah PMK di tingkat kecamatan.
Jurnalis : Nasrul
Editor : Hariono
Posting Komentar