Pengembangan Kelurahan Pradah Kalikendal Melalui Kampung SABU Guna Mendukung Perekonomian Pasca Pandemi dan Pemaksimalan Lahan Terbatas di Perkotaan
SURABAYA,LINTASDAERAHNEWS.COM - Kampung SABU (Sayuran dan Buah) merupakan salah satu ikon kelurahan pradah kalikendal sebagai wujud pemanfaatan lahan di daerah perkotaan dengan ditanami tanaman sayuran dan buah-buahan. Teknik pembudidayaan yang dilakukan antara lain tabulampot, aquaponik, dan vertikultur. Dalam pelaksanaanya, kampung sabu bertujuan untuk menaikkan nilai ekonomi dan kesejahteraan warga Kelurahan Pradah Kalikendal kususnya yang ada di RW 4 Pradah Permai dengan pemanfaatan hasil sayuran dan buah tersebut untuk dijual maupun dikonsumsi secara pribadi.
Pelaksanaan kampung sabu dalakukan dengan pembibitan yang dilakukan oleh kelompok KKN 54 MBKM UPN Vetran JATIM dibantu kelompok tani Kelurahan Pradah Kalilendal di Balai RW 4. Setelah bibit dirasa sudah cukup umur,kemudian disebarkan dan ditempatkan di beberapa spot yang telah ditentukan. Adapun untuk perawatan sampai dengan pemanenan dilakukan oleh warga Pradah Permai dengan konsep semua warga Pradah Permai diperbolehkan mengambil hasil sayuran dan buah yang siap panen secukupnya dengan syarat harus mengganti sayauran yang telah diambil dengan bibit baru yang bisa didapatkan di kelompok tani. Adapun untuk warga yang telah merawat tanaman diperbolehkan untuk menjual hasil panen sayuran dan buah yang ada.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, Kampung Sabu menggunakan 3 teknik budidaya tanaman sayur dan buah yaitu :
Tambulampot atau Tanaman Buah Dalam Pot merupakan teknologi budidaya tanaman dengan memanfaatkan ruangan yang terbatas untuk dapat menumbuhkan tanaman yang produktif dalam pot. Adapun manfaat dari teknik budidaya ini ialah, mudah perawatannya terutama dalam penanggulangan hama dan penyait sehingga, akan dihasilkan tanaman yang sehat. Dalam praktiknya, Kelompok KKN 54 MBKM UPN Veteran JATIM menggunakan teknik ini tidak hanya untuk buah - buahan saja, akan tetapi juga menggunakan tanaman sayur - sayuran juga seperti cabai, kacang hijau, terong, okra, beberapat tanaman toga (sambung nyawa, pecut kuda, dan selasih), dan Brokoli. Sedangkan untuk tanaman buah yang ditanam yaitu melon, buah naga dan tomat.
Akuaponik adalah alternatif menanam tanaman dan memelihara ikan dalam satu wadah diwaktu yang sama. Teknik aquaponik menggunakan proses dimana tanaman memanfaatkan unsur hara yang berasal dari kotoran ikan yang apabila dibiarkan didalam kolam akan menjadi racun bagi ikan itu sendiri. Dalam praktik pemanfaatan teknik akuaponik, kelompok KKN 54 MBKM UPN Veteran JATIM membudidayakan ikan lele yang dirasa cukup mudah untuk dirawat dibanding ikan yang lain yaitu memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan merupakan hewan omnivora yang memakan apa saja.
Sedangkan tanaman yang digunakan adalah kangkung karena merupakan tanaman semumisim yang bisa cepat dipanen
Teknik vertikultur merupakan teknik budidaya tanaman secara bertingkat dari barang bekas yang masih dapat digunakan. Tanaman yang ditanam adalah jenis tanaman semusim yaitu sayuran seperti selada, bayam merah, sawi, dan pakcoy. Selain menanamnya mudah, hasilnya langsung dapat dinikmati.
Beberapa teknik diatas oleh Kelompok KKN 54 MBKM UPN Veteran JATIM telah di implementasikan. Masing-masing spot terdapat kombinasi tanaman seperti bayam merah, Cabai, Tomat, Selada, dan sawi. Adanya kegiatan ini untuk membuka ruang terbuka hijau wilayah perkotaan sehingga lahan lebih produktif. Dengan adanya Vertikultur, akuaponik, tambulampot dan lahan yang produktif tentunya bisa bermanfaat dan diharapkan bisa lebih membantu warga pradah kali kendal dalam segi ekonomi maupun kebutuhan sehari - hari.
Hal ini tentunya bersinambungan dan berkaitan dengan progam - program yang sedang di kembangakan kota Surabaya yaitu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan pemulihan ekonomi pasca pandemi. Untuk kedepanya diharapkan penerapan vertikultur ini dapat terus berkelanjutan sehingga nilai gunanya juga dapat terus membantu kebutuhan masyarakat sekitar.
Penulis : Kelompok KKN 54 MBKM UPN Veteran Jatim
Editor. : Hariono
Posting Komentar