Belajar Menjadi Android Developer Profesional Bersama Bangkit Academy
Bangkit Academy Logo. Foto : Tim Bangkit Academy 2022 |
SURABAYA,LINTASDAERAHNEWS.COM - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia terus berinovasi untuk meningkatkan standar pendidikan di Indonesia melalui salah satu program Kampus Merdeka, yaitu Bangkit by Google, Goto, Traveloka atau dapat disebut sebagai Bangkit Academy.
Bangkit Academy merupakan program persiapan karier yang dikembangkan dan dirancang oleh Google dengan kolaborasi GoTo, Traveloka, dan DeepTech Foundation. Tujuan dari Bangkit Academy adalah membantu mahasiswa dalam mempersiapkan kemampuan diri sesuai dengan kebutuhan industri teknologi. Pada tahun ini, Bangkit Academy membuka kuota sebanyak 3.100 mahasiswa untuk 3 alur pembelajaran yang sedang dibutuhkan dalam dunia teknologi yaitu Cloud Computing, Mobile Development, dan Machine Learning.
Dalam artikel ini saya, Shawn Hafizh Adefrid Pietersz, sebagai salah satu peserta yang berhasil lolos seleksi dalam alur pembelajaran Mobile Development (Android) ingin menceritakan pengalaman saya selama menjadi peserta Bangkit Academy 2022.
Shawn Hafizh Adefrid Pietersz. Kredit Foto : Shawn Hafizh Adefrid Pietersz |
Tujuan saya di Bangkit adalah untuk memahami pengembangan android, memiliki banyak koneksi di seluruh Indonesia, belajar manajemen waktu, dan mencoba menjadi orang yang aktif dengan belajar berkomunikasi dengan peserta lain.
- Shawn Hafizh Adefrid Pietersz (Android Learning Path Cohort Bangkit Academy 2022)
Program Bangkit Academy 2022 berlangsung selama 6 bulan yang dimulai dari 14 Februari 2022 hingga 29 Juli 2022. Program ini dilaksanakan secara online (daring). Bangkit Academy 2022 menerapkan 4 bentuk pembelajaran yang digunakan, yaitu selft-paced learning, synchronus session, Consultation dan Capstone Project.
Dalam selft-paced learning, peserta akan belajar melalui kelas yang diberikan melalui platform pembelajaran Dicoding Academy, Coursera, dan Google Skill Boost. Peserta alur pembelajaran Mobile Development (Android) belajar melalui platform Dicoding Academy yang berisikan kelas pembelajaran dasar hingga tingkat lanjut mengenai pengembangan aplikasi Android. Peserta diwajibkan untuk menyelesaikan setiap kelas dengan mengerjakan setiap submission yang berada di akhir kelas. Setelah submission diterima oleh pengulas dari Dicoding Academy, peserta akan diberikan sertifikat kelulusan dari kelas tersebut.
Proses pengerjaan submission salah satu kelas pada Dicoding Academy. Kredit Foto : Shawn Hafizh Adefrid Pietersz. |
Dalam synchronus session, peserta akan mengikuti kelas melalui platform YouTube dan Google Meet yang sebelumnya sudah disediakan oleh Tim Bangkit Academy. Ada sesi yang bersifat wajib dan tidak wajib untuk diikuti peserta. Untuk yang wajib diikuti peserta yaitu Instructor Lead Training Tech dan Soft Skill, English, dan Team Meeting. Sedangkan untuk sesi yang tidak wajib diikuti perserta yaitu Guest Speaker session.
Dalam alur pembelajaran Mobile Development (Android), peserta akan mengetahui dasar hingga tingkat lanjut mengenai pengembangan aplikasi Android melalui para ahli. Sesuai dengan yang telah disebutkan, peserta juga akan mempelajari berbagai pengetahuan seperti pengembangan diri, bahasa inggris profesional dalam dunia industri, dan persiapan karier.
Guest Speaker Session mengenai Mulailah Karir Anda sebagai Pengembang Android yang dibawakan Andrew Kurniadi. Kredit Foto : Shawn Hafizh Adefrid Pietersz.
Kemudian dalam kegiatan Consultation, peserta diberikan kegiatan rutin tiap minggunya, yaitu Weekly Consultation. Sesi ini ditujukan untuk membari pengarahan dan bantuan dari Bangkit Academy untuk para peserta yang akan melalui pembimbing dari program yang disebut dengan facilitator.
Sesi Weekly Consultation ke-21. Kredit Foto : Shawn Hafizh Adefrid Pietersz. |
Pada akhir program, kegiatan yang akan dilakukan seluruh peserta adalah Capstone Project. Tujuan dari Capstone Project adalah peserta diharapkan dapat mengimplementasikan pembelajaran yang telah diperoleh ke dalam bentuk proyek akhir yang dikerjakan secara tim. Seluruh peserta akan dibagi menjadi beberapa tim yang dibentuk dari seluruh alur pembelajaran yang ada. Pada tahun ini, Bangkit Academy menyediakan 2 benttuk Capstone Project yaitu Product-based Capstone dan Company-based Capstone.
Product-based Capstone merupakan proyek akhir yang mengharuskan peserta menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat. Sedangkan Company-based Capstone merupakan proyek akhir yang mengharuskan peserta menyelesaikan masalah dari beberapa perusahaan, seperti Traveloka, Dicoding Indonesia, Indosat Ooredoo Hutchison, dan Kita Bisa.
Pada kegiatan ini saya terpilih untuk mengikuti Product-based Capstone. Waktu yang diberikan untuk Product-based Capstone adalah 1 bulan yang dimulai dari 10 mei 2022 hingga 17 juni 2022. Tim yang terpilih dalam Product-based Capstone akan menyelesaikan permasalahan sesuai tema yang telah disediakan, seperti pemberdayaan sosial, pembangunan karakter, kesehatan, kota pintar, pariwisata, perubahan iklim, dan ketahanan pangan. Dalam kegiatan ini, tim saya memilih tema mengenai kesehatan.
Permasalahan di bidang kesehatan merupakan salah satu permasalahan besar yang sedang dihadapi saat ini baik di Indonesia maupun dibeberapa negara lainnya. Tim saya memiliki ide untuk membuat sebuah aplikasi yang dapat memprediksi tingkat keparahan gejala COVID-19 dengan hanya menjawab beberapa pertanyaan singkat yang kami beri nama SureHealth. SureHealth memiliki fitur utama, yaitu prediksi tingkat keparahan gejala.
SureHealth Logo. Kredit Foto : Shawn Hafizh Adefrid Pietersz. |
Pada proses pengerjaan proyek akhir ini, saya sebagai Mobile Developer berperan dalam membangun aplikasi SureHealth. Hal pertama yang saya lakukan adalah menentukan alur aplikasi, membuat desain User Interface, dan mengimplementasikan desain ke dalam kode program. Anggota tim lain memiliki peran masing-masing sesuai dengan alur pembelajaran yang mereka ikuti, seperti alur pembelajaran Cloud Computing yang bertugas membuat database untuk aplikasi dan alur pembelajaran Machine Learning yang bertugas untuk membuat sistem prediksi tingkat keparahan gejala.
Selama berjalannya proses kegiatan Capstone Project, Bangkit Academy menyediakan mentor yang merupakan ahli pada industri teknologi untuk membantu para tim dalam membangun proyek yang sedang mereka kerjakan.
Sesi mentoring Product-based Capstone bersama Kak Johanes Glenn. Kredit Foto : Shawn Hafizh Adefrid Pietersz. |
Pada akhir kegiatan ini, tim-tim Capstone Project akan mengikuti sesi penilaian produk dengan mempresentasikan produk yang mereka buat dihadapan tim lainnya sehingga tim lain dapat memberi penilaian terhadap tim yang sedang melakukan presentasi. Sesi penilaian ini memberikan kesempatan pada tim yang terpilih untuk mendapatkan dukungan penuh oleh Bangkit Academy berupa inkubasi produk yang didukung oleh perusahaan teknologi yang tertarik dengan produk tersebut dengan memberikan bantuan teknis maupun finansial.
Menurut saya, setelah mengikuti program ini saya merasa bahwa program Bangkit Academy sangat bermanfaat untuk mengembangkan potensi diri dan juga membantu mahasiswa untuk mempersiapkan diri dalam dunia industri, terutama pada bidang teknologi. Melalui program ini juga, mahasiswa dapat belajar bekerja sama sebagai sebuah tim yang baik melalui kegiatan Capstone Project yang telah dijelaskan sebelumnya yang nantinya akan dilakukan dalam dunia industri. Melalui program ini juga, saya mendapatkan pengalaman baru di luar dunia perkuliahan dan juga mengasah keahlian baru secara mendalam.
Penulis : Shawn Hafiz-hafiz Adefrid Pietersz (Mahasiswa KKN MBKM UPN Veteran Jatim)
Editor. : Hariono
Posting Komentar