Waspadai Ancaman Politik Jelang Pemilu 2024, Awak media Rapatkan Barisan Ngopi Santai Bareng KPUD Dan BAWASLU
![]() |
Foto bersama seluruh rekan awak media yang tergabung dalam Ngalam Media Center/Istimewa : Sholikin |
KOTA MALANG,LINTASDAERAHNEWS.COM - Puluhan Awak media menghadiri acara Ngopi Santai serta membahas tahapan pemilu 2024 dan ancaman politik pecah belah di cafe lupa lelah Jl. Ikan tombro no 27 Kota Malang, Jum'at (12/08/2022).
Acara ngopi santai ini diselenggarakan oleh Ngalam Media Center (dibalik Malang/Red) yang merupakan wadah insan pers di Malang Raya yang menginginkan pelaksanaan pemilu 2024 bisa berlangsung dengan aman dan damai.
Hal ini di dukung dengan pernyataan ketua Dewan Pers yang menyatakan ingin masyarakat tidak terpecah belah,"oleh karena itu kita di Dewan Pers berharap agar kawan-kawan media tidak memakai diksi-diksi yang menyebabkan perpecahan anak bangsa, dan yang selama ini masih dipakai kita harapkan itu tidak akan digunakan lagi,"kata Prov Azra.
Beberapa narasumber juga dilibatkan dalam acara ngopi Santai in yang diantaranya Ketua DPRD Kota Malang, Wakil Walikota Malang, Kasat Intelkam Polresta Kota Malang, Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPUD Kota Malang, Ketua Bawaslu Kota Malang, Wakil Dekan 2 FISIP UB selaku Akademisi dan juga turut serta hadir tokoh masyarakat dan Ketua Partai PKS, PSI dan Golkar.
Acara Ngopi santai di buka dengan pembicara Muhammad Toyib selaku perwakilan KPUD Malang yang menyampaikan, Media adalah bagian dari pilar demokrasi, tanpa media informasi - informasi yang seharusnya diketahui masyarakat akan menemui jalan buntu,"paparnya.
Dalam kesempatan tersebut ia juga menjelaskan tahapan-tahapan pemilu 2014 saat ini sudah mulai berlangsung,"di harapkan tingkat partisipasi masyarakat dalam memilih berbanding lurus dengan tingkat kecerdasan masyarakat sebagai pemilih yang terus meningkat, dan ini dibutuhkan dukungan rekan media,"ujarnya.
Ketua badan pengawas pemilihan umum (Bawaslu) Kota Malang, Alim Musthofa S,Sos menyampaikan,"terkait dengan maraknya baliho, bando dan spanduk foto tokoh-tokoh tertentu sebagai calon tertentu yang sedang marak di jalanan saat ini, dalam perspektif Bawaslu masih belum bisa dikatakan sebagai pelanggaran, karena yang dikatakan pelanggaran adalah jika yang mencuri start adalah peserta yang sudah terdaftar sebagai calon tertentu dan sampai saat ini belum ada yg ditetapkan sebagai peserta pemilu 2024 sesuai penetapan pemilu dari KPU/KPUD,"
"Kedepannya KPU selalu juga akan memfasilitasi para mahasiswa yang ingin pindah pilih, mengingat jumlah cadangan surat suara hanya 2% di setiap DPU,"tutupnya.
Ketua DPRD kota malang, l Made Rian Diana mengingatkan supaya masyarakat lebih waspada terhadap ancaman politik pecah belah ditengah masyarakat, karena saat ini parpol sudah tidak menggunakan politik identitas.
"Dalam hal ini saya berharap kepada rekan media lebih proaktif karena sesuatu bisa menjadi besar kalau media yang selalu menyoroti, dan sesuatu yang besar juga tidak akan terdengar jika media tidak memperdulikan. Jadi kami berharap peran media lebih kita optimalkan dalam penyelenggaraan pemilu 2024 yang sangat penting ini,"katanya.
"Saya berharap KPUD dan Bawaslu juga merangkul dan bekerja sama dengan Rekan Media tanpa harus meributkan soal harus verifikasi dewan pers dan lain lain, Karenanya butuh sinergitas antara pelaksana, pengawas, penertip dan penindak,"ungkap Made.
Lebih lanjut, dirinya juga berharap," guna menjadikan Kota Malang sebagai contoh penyelenggaraan pemilu yang bersih jujur sehingga menimbulkan kelegaan, kenyaman masyarakat sehingga pemilu 2024 bisa berlangsung aman dan damai jauh dari politik pecah belah maka dibutuhkan peran sinergitas KPU, Bawaslu, TNI-Polri serta awak media,"pungkasnya.
Jurnalis : Agus Sutiyono
Editor : Nasrul
Posting Komentar