Belajar Sambil Berdampak : Mahasiswa UPN “Veteran Jawa Timur”Mendukung Peningkatan Literasi dan Numerasi Siswa di SDN Batonaong 1
Belajar Sambil Berdampak : Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur Mendukung Peningkatan Literasi dan Numerasi Siswa SDN Batonaong 1, Kecamatan Arosbaya di Program Kampus Mengajar 4 |
JATIM,LINTASDAERAHNEWS.COM - Indonesia memerlukan bantuan dari semua pihak dalam mengatasi permasalahan ini. Saat ini, mahasiswa dari berbagai latar belakang pendidikan dan perguruan tinggi dapat berkontribusi karena pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi memiliki program Kampus Mengajar yang tergabung dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Kampus Mengajar adalah program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksanakan pengabdian dalam upaya membantu meningkatkan kualitas literasi dan numerasi serta adaptasi teknologi bagi siswa SD dan SMP sasaran dengan kriteria 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Program ini terfokus pada peningkatan literasi, numerasi, administrasi, adaptasi teknologi, dan profil pelajar pancasila pada siswa dan siswa.
Program ini juga ditujukan sebagai sarana mahasiswa untuk aktualisasi kepedulian mahasiswa berkolaborasi dengan pendidikan bangsa sekaligus memberi inspirasi nyata siswa SD dan SMP. Program Kampus Mengajar 4 ini dimulai pada 13 Juli 2022 – 2 Desember 2022.
UPN “Veteran” Jawa Timur menjadi salah satu perguruan tinggi negeri yang mendukung kelancaran program merdeka belajar – kampus merdeka dalam menggantikan waktu perkuliahan di dalam kelas dengan memberikan kebebasan untuk mencari pengalaman di luar kelas dengan konversi 20 SKS (satuan kredit semester).
Aprilia Eka Pratiwi adalah salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Jawa Timur angkatan 2019 yang lolos program MBKM kampus mengajar angkatan 4 tahun 2022 dengan sekolah penempatan SDN Batonaong 1, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan.
Dalam program Kampus Mengajar ini, selain mendampingi siswa dalam pembelajaran literasi dan numerasi di dalam kelas, ia juga mendampingi siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris dalam Program Kerja English Club. Hal ini ia lakukan karena pada saat itu, sekolah sasaran mengalami kekurangan tenaga pendidik sehinga kami dapat membantu. Disamping itu, ini merupakan kesempatan mahasiswa yang terpilih dalam meningkatkan literasi keagamaan dan peningkatan akhlaq dan budi pekerti serta pengetahuan keagamaan siswa yang kurang.
Tidak hanya berfokus pada literasi dan numerasi, ia menjelaskan jika juga membantu sekolah sasaran dalam hal administrasi terutama pada administrasi perpustakaan. Ada beberapa hal yang dapat kami bantu di dalam administrasi perpustakaan yaitu melakukan input buku ke dalam software, membuat katalog dan mengklasifikasikan buku yang ada di perpustakaan.
Ia juga menjelaskan bahwa program ini mampu merangsang mahasiswa menciptakan ide kreatif dalam membuat media pembelajaran, baik yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran di dalam ataupun di luar kelas. Kegiatan ini juga memerlukan kolaborasi dengan guru kelas agar materi yang diajarkan sesuai dengan Kurikulum dan Rancangan belajar guru.
Selain itu, ia menjelaskan jika adanya program ini tentu menjadi kegiatan yang positif karena mahasiswa dapat terjun langsung untuk memberikan kontribusinya, dan juga kegiatan ini mampu menumbuhkan rasa kepedulian dan kepemimpinan dalam diri mahasiswa yang terlibat langsung di dunia pendidikan.
Ia menerangkan jika pada awal mengetahui penempatan sekolah yang jauh ia merasa sedikit keberatan, namun saat mengetahui kondisi di lapangan ia merasa sedikit prihatin dengan kondisi sekolah dan siswa di sekolah penempatannya.“Pada awal saya mengetahui bahwa sekolah penempatan tempat saya mengajar jauh dari tempat saya tinggal, saya merasa agak keberatan.
Namun setelah mengetahui kondisi sekolah seperti itu saya merasa jika saya harus memberikan perubahan pada siswa di sana. Meskipun saya tidak pernah mendapatkan teori mengajar sebelumnya, saya yakin mampu memberikan sedikit kontribusi untuk perubahan sekolah SDN Batonaong 1 ini.”
Setelah beberapa hari melakukan observasi bersama kelompoknya, Aprilia menjelaskan jika ia bisa mengetahui apa saja yang siswa dan siswi di SDN Batonaong 1 butuhkan. Ia dan kelompoknya berdiskusi bersama guru-guru dan kepala sekolah tersebut untuk mengetahui program apa saja yang nantinya akan dilaksanakan selama penugasan berlangsung.
Beberapa program yang telah dirancang adalah program literasi 1 hari 1 buku, kelas intensif belajar yang dikhususkan untuk siswa yang terlambat membaca, kelas numerasi, dan emglish club untuk mendukung siswa belajar bahasa Inggris dan Adaptasi teknologi dengan mengerjakan latihan soal dengan aplikasi Quiziz.
Selama penugasan berlangsung, Aprilia bersama kelompoknya telah melaksanakan semua program yang telah dirancang di awal penugasan dengan baik. Ia berharap setelah kegiatan ini berakhir, para siswa dapat mengimplementasikan materi-materi dan ilmu yang telah diberikan.
Aprilia juga juga berharap semoga mahasiswa program MBKM Kampus Mengajar generasi selanjutnya dapat melanjutkan atau bahkan melampaui hasil yang telah Angkatan 4 berikan pada seluruh siswa tertinggal di Indonesia, semoga dengan adanya program ini siswa di seluruh Indonesia dapat merasakan pembelajaran yang sama dan tidak ada lagi kesenjangan dalam dunia pendidikan Indonesia.
Penulis : Aprilia Eka Pratiwi (Mahasiswi UPN Veteran Jatim)
Editor. : Hariono
Posting Komentar