Jelang Pergantian Tahun Baru, Pemkab Kediri Ajak Masyarakat Empati Atas Bencana di 2022
Monumen Simpang Lima Gumul di Kabupaten Kediri yang biasanya menjadi tempat untuk merayakan pergantian tahun di tiap tahunnya/Istimewa : Nasrul |
KEDIRI,LINTASDAERAHNEWS.COM - Ancaman cuaca ekstrem yang terjadi di berbagai daerah termasuk Kabupaten Kediri di penghujung tahun 2022 menjadi kewaspadaan terhadap potensi timbulnya bencana hidrometeorologi.
Bencana ini pun telah terjadi di berbagai daerah selama 2022 bahkan sampai di penghujung tahun. Di Kabupaten Kediri pada 28 Desember 2022 malam terjadi longsoran batu besar di Desa Tarokan, Kecamatan Tarokan yang mengakibatkan kerusakan rumah warga.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Kediri bersimpati atas bencana yang telah terjadi sepanjang 2022 dan mengajak masyarakat untuk tetap waspada dengan ancaman cuaca ekstrem di musim penghujan ini.
“Sudah sepatutnya kita berempati atas musibah bencana yang terjadi dan dialami saudara-saudara kita. Saya juga mengajak masyarakat Kabupaten Kediri tetap waspada dengan kondisi cuaca saat ini,” katanya, Sabtu (31/12/2022).
Selain upaya mitigasi bencana yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kediri, Mas Dhito, sapaan akrabnya menghimbau masyarakat untuk mengenali ancaman bencana di lingkungan sekitar sehingga dapat meminimalisir dampak yang diakibatkan.
Sebagaimana diketahui, di penghujung tahun 2022 ini, BMKG melalui situs resmi www.bmkg.go.id mengumumkan peringatan dini untuk beberapa daerah di Jawa Timur salah satunya Kabupaten Kediri.
Dalam rilis resminya, masyarakat diminta mewaspadai hujan dengan intensitas sedang sampai lebat disertai petir dan angin kencang pada pagi hari. Sedang diprediksi hujan ringan di malam hari.
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri Adi Suwignyo menyebutkan, melihat perkembangan kondisi cuaca saat ini dan bencana yang terjadi menjadi pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten Kediri untuk tidak menggelar kegiatan hiburan di pergantian tahun 2023.
“Saat ini kita tahu masih dalam masa keprihatinan dengan banyaknya bencana yang terjadi di berbagai tempat, kita juga waspada dengan potensi cuaca ekstrim saat ini sehingga kita tidak berani untuk mengambil resiko,” ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Kediri, lanjut Adi Suwignyo, meminta maaf kepada masyarakat, pelaku usaha UMKM yang menantikan adanya panggung hiburan di malam pergantian tahun 2023.
Tidak diadakannya kegiatan hiburan itu tak dipungkiri dapat menimbulkan banyak persepsi di masyarakat. Diharapkan masyarakat dapat memahami langkah Pemerintah Kabupaten Kediri tidak menggelar kegiatan hiburan di malam pergantian tahun ini.
“Banyak pertimbangan tidak digelarnya acara hiburan ini, termasuk juga kita mempertimbangkan masalah keamanan,” imbuhnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Kediri Edy Suprapto menambahkan, berdasarkan analisa BMKG, Kabupaten Kediri masuk dalam wilayah di Jawa Timur yang masih cukup signifikan berpotensi terjadi cuaca ekstrem.
“Kita tetap mengimbau masyarakat untuk waspada, dan mengikuti petunjuk dari pemerintah maupun BMKG,” pesannya.
Disebutkan, bencana longsoran batu besar di Desa Tarokan, Kecamatan Tarokan meski tidak ada korban jiwa, kejadian itu mengakibatkan kerusakan rumah warga. Berkaca dari kejadian itu, kembali ditegaskan Edy, masyarakat diharap tetap waspada dengan ancaman bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem. (Nasrul)
Posting Komentar