Mahasiswa KKN Tematik UPN Veteran Jatim Ajak Warga Pohsangit Lor Probolinggo Budidaya Jamur Bonggol
![]() |
Kreatifitas Mahasiswa KKN Kelompok 14 UPN Veteran Jawa Timur Dalam Memanfaatkan Limbah Bonggol Jagung Sebagai Media Tanam Jamur Bonggol |
PROBOLINGGO,LINTASDAERAHNEWS.COM - Desa Pohsangit Lor, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu desa yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani. Sebagian besar masyarakat saat ini menanam jagung.
Bulan November merupakan puncak panen sehingga jumlah jagung dan janggel jagung melimpah. Namun, pemanfaatan janggel jagung tidak banyak dilakukan oleh masyarakat setempat.
Sebagian besar bonggol jagung dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk industri tempe dan sebagian lainnya hanya dibuang begitu saja tanpa pengolahan lebih lanjut, sehingga tidak ada manfaat yang begitu signifikan bahkan bonggol jagung yang dibuang begitu saja akan menjadi limbah dan jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan permasalahan bagi lingkungan.
Oleh karena itu KKN Tematik Kelompok 14 UPN Veteran Jawa Timur berinisiatif menyelenggarakan penyuluhan budidaya jamur janggel sebagai inovasi bagi pengembangan UMKM masyarakat Desa Pohsangit Lor Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo.
Seperti yang dikatakan oleh ketua KKN Kelompok 14 UPN Veteran Jawa Timur, Noor Ravi Fitradhi, “Jamur merupakan bahan pangan yang bernilai gizi tinggi yang berguna bagi kesehatan tubuh. Bahan pangan yang memiliki kandungan protein tinggi memiliki harga yang cukup mahal untuk kalangan masyarakat, sehingga diperlukan arternatif bahan pangan yang memiliki kandungan gizi yang setara namun dengan harga yang lebih murah. Bonggol jagung yang biasanya hanya menjadi limbah pertanian dapat dipakai menjadi media tumbuh jamur.
Jenis jamur yang tumbuh merupakan jamur konsumsi yang aman untuk digunakan sebagai bahan pangan.Hal ini juga dapat membantu meningkatkan gizi keluarga karena jamur ini kaya akan gizi terutama protein nabati dengan kadarnya mencapai 10 persen atau lebih tinggi dari kadar protein sayuran. Tidak hanya itu, kandungan karbohidrat pada jamur lebih dari 50 persen yang dapat menjadikannya alternatif dalam upaya penuntasan gizi buruk atau stunting, hal ini seuai dengan skema kelompok kami terkait mewujudkan desa bebas stunting”.
Kegiatan pelatihan budidaya jamur janggel dilaksanakan pada hari Minggu, 13 Oktober 2022 di salah satu rumah perangkat desa yaitu Bapak Said. Kegiatan tersebut mengajak kerjasama dengan warga setempat. Pelatihan diawali dengan persiapan alat dan bahan yang telah disediakan oleh teman teman mahasiswa KKN, kemudian setelahnya secara gotong royong segera mempraktikkan cara pembuatan jamur janggel dengan memanfaatkan limbah bonggol jagung. Bahan yang dipergunakan pun cukup mudah didapatkan yaitu 2 kg bekatul, 12 butir ragi, 1 kg urea dan air.
Kegiatan penyuluhan yang berlangsung selama 3 jam tersebut berlangsung seru karena antusiasme masyarakat terhadap acara pelatihan ini luar biasa. Berbagai pertanyaan terkait dengan cara pembuatan media hingga pemasaran jamur janggel juga disampaikan oleh masyarakat. Antusiasme peserta juga terlihat saat praktik pembuatan media jamur janggel, hal tersebut terlihat dari semangat peserta yang turut membantu saat proses pembuatan media jamur janggel.Selanjutnya, kelembapan serta proses pertumbuhan jamur janggel tersebut akan terus dipantau setiap hari.
Dalam wawancara kepada Kepala Desa Pohsangit Lor, Bapak Taufik mengatakan “Dengan adanya pelatihan ini besar harapan saya agar dapat menjadi upaya alternatif untuk mengurangi limbah bonggol jagung serta meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Pohsangit Lor mengenai pemanfaatan bonggol jagung sebagai media budidaya jamur janggel selain itu agar dapat menunjang sektor ekonomi masyarakat apabila usaha ini dikembangkan” ujarnya.
Penulis : Tria Mei Hidayati & Nur Ulfa Mauludina Tim UPN Veteran Jatim
Editor. : Hariono
Posting Komentar