Pemkab Tegal Berupaya Meminimalisir Angka Stunting
TEGAL. Lintasdaerahnews.com ~ ||
Stunting adalah kurangnya asupan gizi kronis sehingga dapat mengganggu pertumbuhan anak.Hal ini merupakan masalah yg serius dan perlu mendapat perhatian demi keberlangsungan generasi yang akan datang.Sehingga angka stunting harus di tekan seminimal mungkin.
Berkaitan dengan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Tegal menyelenggarakan Acara Rembuk Stunting dan Launching Rames Saceting ( Rame rame Sakabehing ASN Cegah Stunting ) yang di hadiri oleh 44 OPD, Kapolres Tegal, Ketua Komisi IV DPRD, Rektor Universitas Bhamada, Kepala Puskesmas setempat, Tehnical Assistant Stunting,Tanoto Foundation, IpeK,IBI,Persagi,PPNI,IAKMI dan Baznas Kabupaten Tegal .bertempat di Pendopo Kecamatan Lebak Siu.
Acara tersebut di gelar bertujuan sebagai wahana bagi seluruh stakeholder untuk bermusyawarah guna bersama sama berperan aktif mencegah dan menanggulangi stunting baik itu sasaran terhadap ibu hamil maupun anak balita di suatu wilayah desa atau kecamatan untuk bersinergi menekan angka stunting serendah rendahnya .Sedangkan yang di maksud dengan Rames Saceting merupakan gerakan iuran dari ASN untuk membantu program penanggulangan stunting dengan nominal iuran seikhlasnya .Hasil dari iuran tersebut akan di kumpulkan di gunakan membeli telur, susu dan protein hewani lainnya di pasar tradisional untuk di serahkan pada kelompok sasaran masyarakat penerima bantuan stunting melalui puskesmas binaan masing masing OPD.
Dalam kata sambutannya, Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan acara ini di selenggarakan berdasarkan amanat Perpres No 72 Th 2021 bahwa percepatan penurunan stunting harus di lakukan secara holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, sinkronisasi di Pemerintah Daerah Kabupaten, Desa dan semua pemangkunya .
" Pada tahun 2021 stunting di Kabupaten Tegal mencapai 28%,menduduki posisi kedua tertinggi di Jawa Tengah setelah Kabupaten Wonosobo.Dengan kerja sama dari Pemerintah Kabupaten Tegal dan TPPS, angka stunting di Kabupaten Tegal tahun 2022 berhasil menurunkan prosentasi stunting menjadi 22,3% dan menjadi angka penurunan terbanyak di Jawa Tengah " Jelas Umi .
Dirinya juga menghimbau kepada para ibu hamil dan ibu melahirkan agar rutin memeriksakan diri ke Puskesmas dan Posyandu.Hal tersebut supaya data dapat tercatat oleh petugas sehingga jika ada indikasi ibu hamil dengan status energi kronis dan bayi terindikasi stunting akan segera ditangani .
" kita bisa merencanakan metode untuk dapat menanggulanginya, tak perlu malu kalau anaknya stunting karena anak yang stunting bukan berarti orang tuanya tidak mampu, bisa jadi karena faktor makanan sekarang banyak yang serba instan, untuk itu perlu penanggulangan sejak dini " imbuhnya .
Acara di akhiri dengan membagikan 2 kg telur dan sekotak susu yang di belanjakan oleh Bupati sebelum acara, di pasar Lebaksiu.Bingkisan tersebut di bagikan kepada masing masing orang yaitu 6 Ibu dengan status Kurang Energi Kronis (KEK) dan 6 bayi di bawah umur 2 tahun yang mengalami stunting dari Puskesmas Kambangan dan Puskesmas Lebaksiu .(Red)
.
Posting Komentar