Pentingnya Pembukuan Sederhana bagi UMKM

MUARO JAMBI, LINTASDAERAHNEWS.COM - Semua jenis bisnis pasti pernah mengalami masalah keuangan, tidak terkecuali untuk bisnis UMKM. Meskipun berskala kecil, namun bisnis ini tidak luput dari masalah-masalah yang biasa dihadapi oleh bisnis-bisnis besar.
Lalu, bagaimana seharusnya para pengusaha UMKM mengelola pembukuannya dalam mengelola bisnis mereka?
Pembukuan sederhana berisikan laporan-laporan keuangan penting yang dapat membantu perusahaan dalam melihat besaran profit hingga kinerja selama periode tertentu.
Pembukuan sederhana merupakan salah satu istilah yang familiar bagi para pengusaha. Setiap jenis bisnis baik bisnis dengan skala kecil sampai skala besar perlu memahami pembuatan pembukuan keuangan, yakni pembukuan sederhana.
Pembukuan sederhana berisi seluruh laporan keuangan sebuah perusahaan. Bagi perusahaan, pembukuan UMKM ini sifatnya sangat krusial. Hal tersebut karena dari pembukuan sederhanalah Anda bisa memonitor atau melihat sejauh mana perusahaan mendapat keuntungan, sebaik apa kinerja perusahaan, Anda juga dapat menilai pula sebaik apa kendali terhadap arus dana dalam perusahaan, juga melihat sebaik apa nilai-nilai aset perusahaan, nilai likuiditas perusahaan, serta kemampuan dalam menangani segala tanggung jawab utang-piutang.
Pencatatan keuangan di UMKM di Desa Muaro Jambi Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi belum dilakukan secara bagus. Fenomena tersebut menimbulkan niat Program Studi Magister Manajemen UPN Veteran Jawa Timur yang bekerjasama dengan Program Studi Magister Manajemen Uiversitas Jambi untuk melakukan Penyuluhan dan Pendampingan kepada UMKM dengan tema “Pembukuan Sederhana bagi UMKM”, yang diberikan oleh ibu Yuni Ningsih dari UPN Veteran Jawa Timur. Kegiatan penyuluhan diikuti oleh 15-20 penduduk Desa Muaro Jambi Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi. Riuh namun semangat dan penuh harapan, harapan untuk mendapatkan cerahan ilmu konseptual dari beberapa Dosen dari Program Studi Magister Manajemen.
Rabu siang tanggal 12 Juli 2023 bertempat di kediaman Ibu RT, sejumlah Ibu-Ibu penduduk desa dengan usia sekitar 35-40 tahun. Dari hasil diskusi dari peserta, bahwa pembukuan sudah dilakukan, namun pencatatannya masih sederhana, belum ada sistem pembukuan yang tertata rapi sehingga tidak ada laporan keuangan yang dihasilkan setiap bulannya yang dapat dijadikan evaluasi dan pengawasan usaha.
Menurut Yuni, Permasalah pembukuan atau pencatatan keuangan pada UMKM ini tidak berbeda jauh dengan UMKM-UMKM yang ada di daerah lainnya yaitu [1] para pelaku UMKM laporan keuangannya belum tersaji secara baik karena dimungkinkan belum mempunyai pengetahuan yang cukup untuk menyusun pembukuan yang terstruktur. [2] Permasalahan pembukuan yang sering terjadi pada UMKM adalah ketidakmampuan pelaku UMKM untuk memisahkan antara dana operasional usaha dan keluarga, serta tidak mampu untuk menghitung biaya produk dengan tepat yang mengakibatkan biaya produk per unit tidak tergambar dengan jelas. [3] Hal ini senada juga sama bahwa sebagian besar pengusaha UMKM dalam menjalanan usahanya kurang memiliki dasar skill dan pengetahuan tentang pengelolaan usaha dan pengelolaan keuangan yang benar, sering hanya menggunakan insting dan pengalaman saja, laba dihitung secara sederhana tanpa melakukan perhitungan dan analaisis secara rinci.
Penulis : Yuni Ningsih (Dosen Program Studi Magister Manajemen UPN Veteran Jawa Timur)
Editor : Hariono
Posting Komentar