TNI
Dukung Program “ Gertak Eco Enzyme Bangli Bisa”, Kodim 1626/Bangli Serentak Buat Eco Enzyme
BANGLI, Lintasdaerahnews. com ~ ||Dalam upaya mendukung program “ Gertak Eco Enzyme Pemda Bangli Bisa “ yang rencana penuangannya dijadwalkan akan dilaksanakan pada bulan Desember mendatang di Danau Batur Kintamani, Kodim 1626/Bangli turut berpartisipasi melaksanakan pembuatan Eco Enzyme. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Kodim 1626/Bangli dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangli. Senin (11/9/2023)
Kegiatan pembuatan Eco Enzyme tersebut berlangsung di Lapangan Makodim 1626/Bangli dan dipandu oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangli. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Dandim 1626/Bangli Letkol Kav I Ketut Artha Negara S.H.,M.I.P, yang didampingi para perwira staf, dan Danramil jajaran Kodim 1626/Bangli. Selain itu, turut hadir pula Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangli Dr. I Putu Ganda Wijaya, S. Sos.,MM. serta diikuti oleh anggota militer dan PNS jajaran Kodim 1626/Bangli, Ketua Persit Kartika Candra Kirana Cab XXXIX Kodim 1626/Bangli Koorcab Rem 163/WSA Ny. Yuni I Ketut Artha Negara beserta pengurus dan perwakilan Persit Kartika Chandra Kirana Cab XXXIX Kodim 1626/Bangli Koorcab Rem 163/WSA.
Sebelum melaksanakan pembuatan Eco Enzyme, peserta menerima tutorial tentang cara membuat Eco Enzyme dari staf Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangli. Eco Enzyme adalah cairan yang diproduksi melalui fermentasi sampah organik seperti kulit buah dan sayuran yang dicampur dengan gula dan air. Proses fermentasi ini menghasilkan cairan dengan kandungan desinfektan karena adanya senyawa kimia asam. Eco Enzyme ini memiliki manfaat yang sangat berguna bagi lingkungan dan kelestarian alam.
Selama proses pembuatan Eco Enzyme, bahan-bahan yang digunakan antara lain sampah organik seperti kulit buah dan sayuran yang masih dalam kondisi baik, gula (misalnya gula aren, gula kelapa, gula lontar, molase cair, atau molase kering), air, dan wadah plastik kedap udara. Bahan-bahan ini dicampur dalam perbandingan tertentu dan dibiarkan selama 3 bulan dalam wadah plastik yang ditutup rapat. Proses fermentasi ini berlangsung pada tempat yang memiliki sirkulasi udara baik dan tidak terkena sinar matahari langsung. Hasil dari Eco Enzyme yang telah matang setelah tiga bulan adalah cairan berwarna cokelat dengan aroma asam segar khas fermentasi, bukan berbau busuk.
Dalam keterangannya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangli menjelaskan bahwa Eco Enzyme dapat mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna dari sampah buah atau sayuran. Enzim ini merupakan salah satu cara manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk tujuan yang sangat bermanfaat.
Sementara itu Dandim 1626/Bangli menambahkan bahwa Kodim 1626/Bangli dari awal sangat mensupport pembuatan Eco Enzyme ini dan akan mendukung pengembangan Eco Enzyme di wilayah Kabupaten Bangli, dimana wilayah Kodim 1626/Bangli mempunyai Danau Batur yang wajib dijaga kelestariannya bersama-sama.
“Eco Enzyme memiliki manfaat besar dalam mengurangi dan memanfaatkan sampah organik, sehingga mendukung upaya pelestarian lingkungan. Wilayah Kodim 1626/Bangli, khususnya Danau Batur, memiliki peran penting dalam hal ini, dan Kodim siap untuk mendukung pengembangan Eco Enzyme di wilayah Kabupaten Bangli sebagai langkah ke arah kelestarian lingkungan yang lebih baik.” ujar Letkol Ketut.
(Red)
Via
TNI
Posting Komentar