Peristiwa Bentrok GPK Militan dan Laskar PDIP BSM, Komandan GPK Aliansi Tepi Barat Akhirnya Angkat Suara
MAGELANG, LINTAS DAERAH NEWS. COM - Setelah hampir dua pekan pasca peristiwa bentrokan di depan Toko Tape Ketan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akhirnya
Komandan Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Aliansi Tepi Barat, Pujiyanto akhirnya buka suara kepada awak media.
Kepada awak media Yanto Pethok --panggilan karib-- Pujiyanto menjelaskan bahwa kejadian tawuran di depan Toko Tape Ketan Muntilan Kabupaten Magelang melibatkan kelompok BSM (Barisan Sirotol Mustaqim) Laskar PDIP dari Yogyakarta dengan GPK Militan Kabupaten Magelang pada Minggu (15/10/2023) lalu, benar terjadi.
Namun ia meluruskan terkait narasi yang beredar di media sosial terkait adanya penghadangan pihak GPK yang melibatkan Ketua Front Aliansi Umat Islam Bersatu (FAUIB) Jateng - DIY, Anang Imammudin.
"Tidak ada penghadangan. Narasi itu perlu kita luruskan. Terlebih menyebut-nyebut nama Ketua FAUIB Jateng - DIY, Anang Imammudin," ujar Yanto Pethok, Kamis (2/10/2023).
Disebutkan Yanto Pethok, kerusuhan terjadi diduga ditimbulkan oleh massa simpatisan Laskar PDIP yang terjadi di Kabupaten Magelang terjadi tidak kali ini saja. Pada 16 Januari 2022 lalu, peristiwa ini juga terjadi antara massa simpatisan PDIP dari Yogyakarta masuk ke wilayah Magelang dan melakukan provokasi hingga terjadi insiden memalukan.
"Kerusuhan di depan Toko Tape Ketan Muntilan, bukan kali pertama. Pada 16 Januari 2022 juga pernah terjadi. Kala itu terjadi penembakan yang diduga dilakukan oleh salah satu simpatisan PDIP dari Yogyakarta kepada anggota GPK Militan di Muntilan saat massa PDIP dari Yogyakarta pulang menghadiri acara Harlah PDIP di Magelang," sebut Yanto didampingi Ketua FAUIB Jateng - DIY, Anang Imammudin dan diaminkan pengurus GPK dan FAUIB.
"Peristiwa penembakan pada 16 Januari 2022 dari pihak PDIP Yogyakarta sudah meminta maaf baik secara langsung maupun melalui media dan berjanji untuk tidak mengganggu kondusif di Kabupaten Magelang.Namun kali ini massa PDIP Yogyakarta kembali membuat keributan di wilayah Magelang pada Minggu 15 Oktober 2023,” sebut Yanto.
Ikhwal bentrokan yang terjadi di Muntilan pada 15 Oktober 2023, Yanto menegaskan bahwa peristiwa diawali dari provokasi oleh peserta kampanye PDIP terhadap warga sekitar di daerah Batikan, Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang sekitar pukul 15.20 WIB. Saat itu, massa dari PDIP Laskar BSM pulang ke arah Yogyakarta dalam keadaan di bawah pengaruh minuman keras.
“Massa dari PDIP yang mengatasnamakan anggota BSM mulai melempari batu kepada warga dan membakar satu kendaraan motor yang kebetulan milik anggota GPK Militan," terang Yanto di hadapan awak media.
Tak itu saja, massa juga merusak sejumlah motor milik warga, aksi lempar batu yang dilakukan oleh massa PDIP mengakibatkan beberapa rumah warga mengalami kerusakan. Diantaranya, satu Panti Asuhan Yatim milik Muhamadiyah mengalami pecah kaca dan anggota GPK Militan ada yang terkena lemparan batu, kemudian Laskar BSM PDIP melanjutkan perjalanan.
Massa Laskar PDIP Yogyakarta tersebut saat melanjutkan perjalanan justru menyeberang jalan dan melakukan aksi penurunan bendera Partai Persatuan Pembangunan dan merobeknya. Bendera Palestina juga ikut diturunkan di robek dan diinjak injak di Jalan Raya Magelang-Yogyakarta daerah Muntilan.
"Disitulah terjadi bentrokan dengan anggota GPK Aliansi Tepi Barat karena tidak terima bendera PPP dan Bendera Palestina dirobohkan dan disobek sobek dan diinjak-injak,”lanjutnya.
Yang disayangkan oleh Yanto Pethok karena saat peristiwa terjadi ditengarai tidak ada tindakan tegas dari aparat keamanan terkait kejadian itu. Mereka menduga seolah ada pembiaran terhadap panitia penyelenggara kegiatan lomba Laskar PDIP dan juga massa PDIP dari Yogyakarta yang melakukan provokasi terhadap warga hingga terjadi kerusuhan. (MIS)
Posting Komentar