Ribut Soal Potongan PKH, Kades Sriwedari Supriyati Angkat Suara
MAGELANG, LINTASDAERAHNEWS.COM - Ribut soal bantuan PKH yang diduga ada pemotongan dan pengambilan ATM penerima PKH di Desa Sriwedari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, akhirnya Kepala Desa Sriwedari, Supriyati, S.Pd akhirnya angkat suara
Menurut Supriyati, berita yang berseliweran terkait pemotongan uang PKH dan penyitaan ATM para penerima PKH di Desa Sriwedari, tidak benar.
"Itu hoaks," kata Supriyati pada acara Musyawarah Desa Khusus (Musdessus) di Aula Kantor Desa Sriwedari, Kecamatan Salaman, Rabu (29/11/2023).
Bahkan lanjut Kades Sriwedari, dalam Musdessus itu dihadiri langsung perwakilan Koordinator Kecamatan Salaman, Bhabinkamtibmas Desa Sriwedari, Pendamping PKH, Agen, Perangkat Desa, semua Ketua Kelompok penerima PKH tiap dusun, perwakilan KPM dari 10 dusun,Tokoh Masyarakat (Tomas) dan Linmas.
"Dari hasil musyawarah Musdessus, forum menyatakan bahwa adanya kabar yang beredar luas di masyarakat kalau Kepala Desa Sriwedari Salaman memotong dan menyita ATM itu tidak benar (hoax)," sebut Kades Supriyati.
Sementara itu, Pendamping PKH Desa Sriwedari, Kecamatan Salaman, yang hadir langsung dalam Musdessus mengatakan, kabar mengenai Kades Sriwedari memotong atau mengambil uang PKH dari KPM dan menyita ATM para penerima PKH adalah tidak benar.
Hanya, penerimaan bantuan PKH dilakukan di kediaman Kades karena menyesuaikan jarak antara rumah penerima dengan tempat pengambilan bantuan tersebut.
"Ibu Kades tidak pernah mengumpulkan ATM KPM PKH dan juga tidak pernah membelanjakan sembako atau lainnya. Jelas ya, kabar yang beredar di masyarakat itu tidak benar adanya," kata pendamping PKH Desa Sriwedari.
Senada dikatakan Kadus Santan dan Kempon, Iis Muarifah bahwa dirinya merasa kasihan kepada Kades Sriwedari Salaman seiring beredarnya berita dugaan pemotongan uang PKH dan menyita ATM para penerima PKH.
"Rumah Bu Kades ditunjuk sebagai tempat dropping saja dengan kesepakatan musyawarah. Dan Bu Kades juga tidak pernah terlibat dalam PKH, karena dari mulai belanja dan dropping ke para penerima, Bu Kades dan Pendamping PKH desa hanya menyaksikan saja. Jadi, tidak benar lah terkait kabar bohong yang beredar di masyarakat," kata Iis Muarifah.
Sementara itu, Kepala Desa Sriwedari, Supriyati mengatakan, dari hasil musyawarah KPM PKH Desa Sriwedari telah disepakati rumah Kepala Desa Sriwedari sebagai tempat pembagian (dropping) bantuan.
Adapun alasan kenapa rumah miliknya, jadi tempat dropping karena posisinya berada di tengah-tengah dusun yang ada di Desa Sriwedari. Dan alur penyaluran PKH adalah dari agen dan ketua kelompok. Sedangkan pihaknya sebagai Kades tidak tahu menahu.
"Saya tegaskan, saya itu tidak tahu apa-apa. Karena alur penyaluran kan dari agen dan ketua kelompok. Dan saya tidak mengaturnya," terang Kades Sriwedari Salaman, Supriyati, S.Pd, Kamis (7/12/2013).
"Oiya, terkait saya memotong PKH yang cair dan menyita ATM para penerima PKH itu juga tidak benar, karena saya tidak mengurusi. Kan yang mengurusi semuanya agen dan ketua kelompok," jelas Supriyati,
Dalam penyaluran PKH di Desa Sriwedari Kecamatan Salaman, memang ada uang administrasi Rp 15.000. Namun uang itu telah disepakati bersama pihak penerima dan PKM menyetujui. Sedangkan kegunaan uang administrasi tersebut dijadikan sebagai kas sebagai uang meja jika ada pertemuan rutin, sosial (jika ada yang sakit), fotocopy undangan, dan lain sebagainya.
(Mi)
Posting Komentar