Sejak 2014 Hingga Sekarang, Status Keaktifan Gunung Kelud Masih Dalam Keadaan Normal, Ini Kata Petugas Pos Pantau
KEDIRI,LINTASDAERAHNEWS.COM - Beberapa hari terakhir banyak masyarakat di Kediri tengah ramai membicarakan soal status keaktifan Gunung Kelud.
Gunung yang secara geografis terletak di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang ini ramai dibicarakan oleh masyarakat.
Pos pengamatan kegunungapian Gunung Kelud di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri juga banyak melayani pertanyaan warga yang penasaran dengan kondisi status Gunung Kelud.
Mereka mencari tahu kebenaran kabar yang beredar, bahwa gunung dengan kinggian 1.738 meter di atas permukaan air laut (MDPL) itu tengah naik status menjadi siaga.
Petugas pos pantau Gunung Kelud Budi Prianto mengatakan, kabar itu dipicu unggahan di media sosial berupa tangkapan layar laman situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) perihal kondisi Gunung Kelud.
Petugas pos pantau Gunung Kelud Budi Prianto menjelaskan bahwa kabar itu dipicu dari unggahan di media sosial berupa tangkapan layar laman situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenai kondisi Gunung Kelud.
Tangkapan layar itu, sambung Budi, memang berisi informasi status Kelud yang sedang naik ke level siaga.
Tapi itu merupakan informasi untuk kejadian sebelum Gunung Kelud meletus pada 2014 silam.
"Postingan itu tanpa dikasih keterangan apapun seolah-olah itu berita terkini. Padahal itu berita lama yang diunggah pada tahun 2014 yang ada di web BNPB," lanjut pengamat yang bernaung di bawah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ini.
Budi menegaskan, informasi tersebut tidak sesuai dengan konteks saat ini. Kondisi Gunung Kelud hingga kini masih berstatus normal dan tidak mengalami perubahan status apapun.
Status normal itu berdasarkan kesimpulan atas hasil pengamatan dari sejumlah alat yang dimiliki pos pantau.
Alat tersebut di antaranya adalah perangkat seismograf, CCTV, maupun perangkat digital lainnya.
Pada pengamatan terakhir pada 14 Februari 2024, kegempaan tektonik jauh tercatat terjadi 5 kali, suhu air kawah 29,4 derajat celsius, serta warna air danau kawah hijau kebiruan.
"(Hasil pengamatan) tidak ada perubahan yang berarti dan kondisi itu masih normal untuk Kelud," lanjutnya.
Budi tidak memungkiri beberapa hari ini terjadi kilatan petir disertai mendung tebal di langit Kediri. Sehingga, diduga ada warga yang menghubungkannya dengan kondisi Kelud.
Apalagi momentumnya bertepatan dengan peringatan 10 tahun Kelud meletus.
Perihal kilatan itu merupakan fenomena cuaca yang sedang berlangsung, dan menurut Budi tidak ada hubungannya dengan Gunung Kelud.
"Di langit banyak petir. Kebetulan karena cuacanya saja," pungkasnya. (Nasrul)
Posting Komentar