TNI
Pengamanan Optimal dalam Kegiatan KTT IAF Ke-2 dan HLF - MSP di Hotel Sofitel Nusa Dua Bali: Komitmen dan Kesiapan Aparat Keamanan
Bali, Lintasdaerahnews . com ~ ||1 September 2024 - Hotel Sofitel Nusa Dua Bali menjadi salah satu lokasi menginap Kepala Negara peserta KTT Indonesia-Afrika ke-2 (IAF) dan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLF-MSP) yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 3 September 2024. Dengan kedatangan delegasi tinggi dari berbagai negara, termasuk Presiden Rwanda H.E. Paul Kagame, keamanan menjadi prioritas utama untuk memastikan kelancaran acara internasional yang prestisius ini.
Letkol Kav I Ketut Artha Negara, SH., M.I.P., Dandim 1626/Bangli, ditunjuk sebagai Komandan Komplek (Danplek) Pengamanan Hotel Sofitel Nusa Dua Bali. Dalam apel pengecekan yang diadakan sebelum dimulainya kegiatan pengamanan, Letkol Kav I Ketut Artha Negara menekankan pentingnya tanggung jawab setiap personel dalam menjalankan tugas pengamanan. "Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh personel yang telah ditugaskan untuk pengamanan KTT IAF ke-2 dan HLF-MSP ini. Tugas ini bukan hanya sekadar tugas rutin, tetapi merupakan tugas negara yang memerlukan dedikasi, disiplin, dan tanggung jawab yang tinggi," ujarnya.
Apel pengecekan ini menjadi momen penting untuk memastikan bahwa seluruh personel yang terlibat memahami dengan jelas tugas dan tanggung jawab mereka. Dengan koordinasi yang baik dan instruksi yang jelas, diharapkan tidak ada satu pun personel yang tidak memahami perannya dalam struktur pengamanan ini. Hal ini penting mengingat Hotel Sofitel merupakan salah satu lokasi yang menjadi tempat menginap salah satu kepala negara yang memerlukan perhatian ekstra dari aparat keamanan.
Pengamanan di Hotel Sofitel melibatkan anggota Kodim 1626/Bangli dan Batalyon Infanteri 741/GN. Kedua satuan ini telah melalui berbagai tahap persiapan, termasuk simulasi dan latihan pengamanan untuk memastikan mereka siap menghadapi berbagai skenario yang mungkin terjadi selama acara berlangsung.
Keamanan di sekitar Hotel Sofitel diperketat dengan adanya pos-pos penjagaan yang strategis dan patroli rutin yang dilakukan secara bergantian oleh personel yang bertugas. Selain itu, akses masuk ke hotel juga diperiksa dengan ketat, termasuk pemeriksaan identitas dan barang bawaan dari setiap tamu maupun staf hotel. Semua ini dilakukan untuk memastikan tidak ada celah yang bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin mengganggu kelancaran acara.
"Pengamanan ini tidak hanya melibatkan pengawasan fisik, tetapi juga aspek-aspek intelijen yang bekerja secara sinergis untuk memantau potensi ancaman sejak dini," ungkap Letkol Kav I Ketut Artha Negara. "Kita bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN), untuk memastikan bahwa situasi tetap kondusif selama berlangsungnya KTT ini."
Pengamanan acara internasional seperti KTT IAF ke-2 dan HLF-MSP ini tentu tidak terlepas dari berbagai tantangan. Bali sebagai tuan rumah tidak hanya harus menjamin keamanan para tamu negara, tetapi juga memastikan bahwa masyarakat setempat tidak terganggu dengan adanya pengaturan pengamanan yang ketat. Namun, sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat lokal menjadi kunci keberhasilan dalam pelaksanaan tugas ini.
Dalam beberapa hari ke depan, konsentrasi personel keamanan akan difokuskan pada area-area yang dianggap krusial, termasuk lokasi-lokasi pertemuan, tempat menginap delegasi, serta jalur-jalur transportasi yang akan dilalui. Pengamanan ini tidak hanya dilakukan di darat, tetapi juga melalui pengawasan udara dan laut untuk memastikan keamanan menyeluruh.
Dandim 1626/Bangli juga mengungkapkan bahwa keberhasilan pengamanan dalam acara ini akan menjadi cermin profesionalisme TNI dalam menjaga keamanan nasional, terutama dalam momen-momen penting yang melibatkan hubungan diplomatik antarnegara. "Kami berharap seluruh personel tetap menjaga profesionalisme dan disiplin yang tinggi selama pelaksanaan tugas ini. Keberhasilan kita dalam menjalankan tugas ini akan memberikan dampak positif terhadap citra Indonesia di mata dunia," tegasnya.
KTT IAF ke-2 dan HLF-MSP bukan hanya ajang pertemuan tingkat tinggi antarnegara, tetapi juga merupakan kesempatan untuk memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan negara-negara Afrika. Kehadiran para pemimpin negara, menunjukkan pentingnya forum ini dalam membangun kerjasama yang lebih erat di berbagai bidang, termasuk ekonomi, sosial, dan keamanan.
Dalam konteks pengamanan, kerjasama internasional juga terlihat dari adanya pertukaran informasi dan koordinasi yang baik antara aparat keamanan Indonesia dengan perwakilan negara-negara peserta. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap langkah pengamanan yang diambil sesuai dengan standar internasional dan dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat.
Selain itu, Indonesia juga menunjukkan kemampuan dan kesiapannya dalam menyelenggarakan acara-acara internasional berskala besar dengan standar keamanan yang tinggi. Ini menjadi bukti bahwa Indonesia, khususnya Bali, adalah tempat yang aman dan layak untuk dijadikan tuan rumah berbagai acara penting dunia.
KTT IAF ke-2 dan HLF-MSP di Nusa Dua, Bali, menjadi momentum penting bagi Indonesia dalam memperkuat hubungan dengan negara-negara Afrika sekaligus menunjukkan kemampuan dalam menyelenggarakan acara internasional dengan tingkat keamanan yang optimal. Dengan Letkol Kav I Ketut Artha Negara sebagai Danplek Pengamanan di Hotel Sofitel, pengamanan berjalan dengan baik, berkat koordinasi yang solid antara TNI, Polri, dan instansi terkait lainnya.
Melalui apel pengecekan yang dilakukan, Letkol Kav I Ketut Artha Negara memastikan bahwa setiap personel yang terlibat dalam pengamanan memahami tugas dan tanggung jawab mereka. Dengan profesionalisme dan disiplin yang tinggi, diharapkan seluruh rangkaian acara ini dapat berjalan dengan aman dan lancar, memberikan citra positif bagi Indonesia di mata dunia internasional.
(Red)
Via
TNI
Posting Komentar