Strategi Administrasi Publik Dalam Penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Sebagai Upaya Mencapai SDGs
Oleh : Indira Arundinasari
JOMBANG,LINTASDAERAHNEWS.COM - Program Studi Administrasi Publik melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Mojowangi, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, dengan tema "Strategi Administrasi Publik dalam Penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat sebagai Upaya Mencapai SDGs."
Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya terkait kesehatan, sanitasi, dan lingkungan berkelanjutan, melalui peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya sanitasi total.
Kegiatan yang dilakukan pada tanggal 14 Agustus 2024 ini diawali dengan sambutan dari ketua tim pengabdian yang menjelaskan latar belakang dipilihnya Desa Mojowangi. Berdasarkan data, desa ini masih menghadapi masalah kebersihan lingkungan yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan masyarakat. Sanitasi yang tidak memadai berdampak pada kualitas air, kebersihan lingkungan, dan risiko penyakit menular. Untuk itu, diperlukan intervensi berupa sosialisasi dan pendampingan agar masyarakat lebih memahami pentingnya sanitasi total berbasis masyarakat.
Sesi pertama kegiatan adalah sosialisasi sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) yang dipandu oleh dosen dan mahasiswa dari program studi Administrasi Publik. Sosialisasi ini mencakup pemahaman mengenai lima pilar STBM, yaitu menghentikan buang air besar sembarangan, mencuci tangan dengan sabun, pengelolaan air minum dan makanan yang aman, pengelolaan sampah rumah tangga, serta pengelolaan limbah cair rumah tangga. Setiap pilar dijelaskan secara rinci, sehingga masyarakat memahami dampak dari setiap tindakan dalam menjaga sanitasi.
Selain sosialisasi, tim pengabdian juga mengadakan sesi diskusi interaktif yang melibatkan masyarakat secara aktif. Masyarakat diberikan kesempatan untuk bertanya dan berbagi pengalaman mereka terkait masalah sanitasi di desa. Dalam sesi ini, banyak peserta mengungkapkan tantangan yang mereka hadapi, seperti akses terhadap sarana sanitasi yang layak, kebiasaan yang sudah turun-temurun, serta kurangnya kesadaran tentang pentingnya sanitasi. Melalui diskusi ini, masyarakat dan tim pengabdian bisa lebih memahami akar masalah sanitasi di Desa Mojowangi.
Tim pengabdian kemudian menyampaikan strategi praktis yang dapat diterapkan masyarakat dengan menggunakan sumber daya lokal yang ada. Misalnya, dalam pengelolaan sampah rumah tangga, tim memberikan contoh cara membuat kompos dari sampah organik, yang dapat mengurangi limbah serta bermanfaat untuk kesuburan tanah. Dalam pengelolaan air bersih, masyarakat diajarkan cara sederhana untuk mengolah air minum menggunakan alat yang mudah diakses.
Salah satu kegiatan menarik dalam pengabdian ini adalah pelatihan cuci tangan yang benar. Tim pengabdian menyediakan fasilitas cuci tangan dan mempraktikkan langkah-langkah mencuci tangan sesuai standar kesehatan. Kegiatan ini menarik minat anak-anak dan orang tua, karena praktik mencuci tangan yang benar ternyata belum banyak diketahui. Tim juga memberikan sabun gratis dan poster tata cara mencuci tangan yang dapat ditempel di rumah-rumah warga.
Di samping edukasi, tim pengabdian juga melakukan pendekatan administratif dengan memberikan panduan tentang peran serta masyarakat dalam program STBM. Warga desa diajak untuk berperan aktif dalam kelompok-kelompok kecil yang bertugas menjaga kebersihan lingkungan sekitar, serta melaporkan masalah sanitasi yang ditemui di lingkungan mereka. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Pada akhir kegiatan, dilakukan evaluasi dan tanya jawab untuk melihat sejauh mana pemahaman masyarakat meningkat terkait pentingnya sanitasi. Banyak warga yang menyatakan bahwa kegiatan ini membuka wawasan mereka tentang bagaimana sanitasi yang buruk dapat memengaruhi kualitas hidup, serta pentingnya kolaborasi dalam menjaga lingkungan. Beberapa warga bahkan menyatakan ketertarikan untuk berkontribusi lebih dalam menjaga kebersihan lingkungan desa.
Kegiatan pengabdian ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak jangka pendek, tetapi juga berkelanjutan. Oleh karena itu, tim pengabdian menyarankan agar pihak desa membentuk kelompok kerja khusus yang mengelola program sanitasi berbasis masyarakat. Kelompok ini dapat berkolaborasi dengan tenaga kesehatan, lembaga pendidikan, dan pihak terkait lainnya untuk memaksimalkan dampak positif bagi masyarakat Desa Mojowangi.
Secara keseluruhan, kegiatan ini berhasil menumbuhkan kesadaran akan pentingnya sanitasi dan peran masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Melalui pendekatan administrasi publik yang sistematis, kegiatan ini diharapkan dapat mendukung pencapaian SDGs dengan menciptakan kebiasaan sanitasi yang baik dan berkelanjutan. Tim pengabdian juga berharap program ini dapat dilanjutkan di desa lain yang menghadapi masalah sanitasi serupa.
Penulis : Indira Arundinasari
Editor. : Hariono
Posting Komentar