TNI
Pengamanan sekaligus Pengawalan Kegiatan Melasti / Nyegara Gunung oleh Babinsa, Babinkamtibmas, dan Pecalang Desa Tamanbali, Agar Berjalan Kondusif
Bangli, Lintasdaerahnews. com ~ ||Rangkaian upacara Piodalan dan Ngusaba "Jumun Sari" ini merupakan salah satu bentuk penghormatan dan persembahan umat Hindu terhadap Ida Betara yang berstana di Pura Penataran Puseh Bale Agung. Masyarakat berharap agar upacara ini membawa berkah serta kedamaian bagi seluruh warga Desa Tamanbali dan sekitarnya.
Dengan hal itu, Babinsa Desa Tamanbali, Koramil 01/Bangli, Kodim 1626/Bangli, Peltu I Wayan Sujana, bersama Bhabinkamtibmas Desa Tamanbali, serta Pecalang Adat dari Desa Adat Umanyar dan Desa Adat Jelekungkang, telah melaksanakan pengawalan sekaligus pengamanan kegiatan Melasti atau Nyegara Gunung. Ritual suci ini dilakukan oleh umat Hindu di Desa Tamanbali sebagai bagian dari rangkaian upacara Piodalan dan Ngusaba "Jumun Sari" pada hari purnama kelima bertempat di Dusun Jelekungkang, Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli. Jumat (15/11/24).
Kegiatan Melasti dimulai di Pura Penataran Puseh Bale Agung Jelekungkang dan dilanjutkan dengan perjalanan menuju Pura Tirta Empul Tampaksiring. Melasti, yang juga dikenal dengan istilah Nyegara Gunung, adalah prosesi penyucian diri yang bertujuan untuk membersihkan segala unsur negatif dalam diri dan lingkungan, sekaligus memohon berkah dan kesucian.
Peltu I Wayan Sujana menyampaikan, “Kami bersama Babinkamtibmas dan pecalang adat berkomitmen menjaga keamanan dan ketertiban dalam pelaksanaan kegiatan Melasti ini. Tujuannya agar umat Hindu yang beribadah dapat melaksanakan ritualnya dengan khusyuk dan aman. Kegiatan seperti ini juga memperlihatkan semangat gotong royong serta kebersamaan antara aparat dan masyarakat dalam menjaga tradisi.” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa peran serta seluruh elemen masyarakat, termasuk pecalang adat, sangat penting dalam menjaga adat dan budaya yang ada di Desa Tamanbali. Kegiatan Melasti yang berlangsung dari Pura Penataran Puseh Bale Agung Jelekungkang menuju Pura Tirta Empul Tampaksiring ini diharapkan menjadi wujud kebersamaan dan kedamaian antarwarga desa.
Prosesi Melasti atau Nyegara Gunung ini merupakan ritual penyucian diri, di mana umat memohon kesucian dan berkah, serta membersihkan diri dari pengaruh-pengaruh negatif sebelum upacara utama. Rangkaian ini diharapkan membawa berkah serta ketenangan bagi seluruh masyarakat desa,” ungkapnya.
Di tempat terpisah, Komandan Distrik Militer (Dandim) 1626/Bangli, Letkol Kav I Ketut Artha Negara, S.H., M.I.P., memberikan apresiasi atas kesiapan dan koordinasi yang baik dalam pelaksanaan pengamanan ini.
“Prosesi Melasti ini adalah bagian penting dari budaya dan tradisi yang harus kita jaga bersama. Saya sangat menghargai sinergi antara aparat Babinsa, Babinkamtibmas, dan pecalang adat dalam menjaga keamanan dan ketertiban kegiatan ini,” ujar Dandim.
Dandim juga menambahkan, “Kehadiran kami di sini bukan hanya untuk memastikan keamanan, tetapi juga untuk mendukung umat Hindu dalam melaksanakan kegiatan keagamaannya dengan aman dan nyaman. Tradisi seperti Melasti merupakan warisan leluhur yang harus terus dilestarikan. Kami sebagai aparat memiliki tanggung jawab untuk mendukung dan menjaga agar setiap rangkaian upacara dapat berjalan tanpa hambatan.” ungkap Dandim.
Kegiatan Melasti ini berlangsung dari Pura Penataran Puseh Bale Agung Jelekungkang hingga Pura Tirta Empul Tampaksiring. Selain memastikan keselamatan para peserta, pengamanan yang dilakukan juga untuk memastikan arus lalu lintas dan kegiatan masyarakat sekitar tetap kondusif.
“Prosesi Melasti atau Nyegara Gunung, yang diikuti umat Hindu Desa Tamanbali, merupakan wujud penyucian diri dengan tujuan memohon berkah dan membersihkan diri dari pengaruh negatif. Dengan kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat dan aparat, kegiatan ini diharapkan membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh warga desa,” pungkas Dandim.
(Red)
Via
TNI
Posting Komentar