TNI
Babinsa Dukung Pelestarian Budaya Dalam Semangat “Jagat Kerthi - Jagra Hita Samasta” melalui Bulan Bahasa Bali ke-VII Tahun 2025 di Desa Landih
Bangli, Lintasdaerahnews. com ~ ||Dalam upaya melestarikan dan mengembangkan bahasa, aksara, serta sastra Bali, Pemerintah Desa Landih bekerja sama dengan Desa Adat Langkan menggelar peringatan Bulan Bahasa Bali ke-VII Tahun 2025 yang mengusung tema “Jagat Kerthi - Jagra Hita Samasta”, yang berarti menjaga kesucian dan keseimbangan dunia dengan kesadaran demi kebaikan seluruh makhluk. Acara berlangsung di Lapangan Voli Bulan Palapa, Desa Landih, Kecamatan/Kabupaten Bangli. Kamis (13/02/25).
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran Gubernur Bali No. 7 Tahun 2024, yang menegaskan pentingnya pelestarian budaya Bali. Acara ini dihadiri oleh sekitar 200 peserta dan undangan, termasuk berbagai unsur pemerintahan, tokoh adat, dan masyarakat setempat.
Tampak hadir dalam kegiatan ini, Camat Bangli yang diwakili Kasi Tantrib, I Wayan Mirsawan, MDA Kecamatan Bangli, I Gusti Made Oka, Perbekel Desa Landih, Ketua BPD, Ketua LPM, Bendesa se-Desa Landih, Peduluhan dan Prajuru Desa Adat se-Desa Landih, Babinsa Desa Landih, dan Bhabinkamtibmas Desa Landih, Sekdes Desa Landih beserta staf, Kelian Banjar Dinas dan Kelian Banjar Adat se-Desa Landih, Ketua PKK beserta anggota se-Desa Landih, Para juri dari Penyuluh Bahasa Bali Kecamatan Bangli, Peserta lomba dan tamu undangan lainnya.
Kegiatan ini menampilkan berbagai perlombaan dan diskusi yang bertujuan meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya bahasa dan sastra Bali dalam kehidupan sehari-hari. Perbekel Desa Landih, I Wayan Suarta menyampaikan bahwa kegiatan Bulan Bahasa Bali ke-VII Tahun 2025 merupakan wujud nyata dari komitmen masyarakat dalam menjaga kelestarian bahasa, aksara, dan sastra Bali. “Sebagai bagian dari identitas budaya kita, bahasa Bali harus terus dijaga dan dikembangkan. Kegiatan ini bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga momentum untuk menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda agar mereka tetap bangga menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Perbekel Desa Landih.
Beliau juga menekankan bahwa Pemerintah Desa Landih berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada pelestarian budaya. Sinergi antara pemerintah desa, desa adat, dan masyarakat sangat diperlukan agar warisan leluhur ini tetap lestari. “Kami berharap melalui kegiatan ini, semangat untuk melestarikan budaya Bali semakin tumbuh di hati masyarakat, khususnya generasi muda. Mari bersama-sama menjaga warisan budaya kita demi masa depan yang lebih baik,” tambahnya.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Bulan Bahasa Bali tidak hanya menjadi acara tahunan, tetapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat dalam mempertahankan budaya dan identitas Bali,” tutupnya.
Dalam kesempatan itu, Babinsa Desa Landih, Serma I Komang Juni Suantara, menegaskan bahwa keberlangsungan budaya Bali sangat bergantung pada keterlibatan aktif masyarakat dalam kegiatan seperti ini.
Lebih lanjut, Serma I Komang Juni Suantara menyampaikan bahwa kegiatan seperti Bulan Bahasa Bali bukan sekadar seremonial, tetapi memiliki makna mendalam dalam menjaga identitas budaya di tengah arus modernisasi. “Melestarikan bahasa, aksara, dan sastra Bali adalah tanggung jawab kita bersama. Generasi muda harus terus didorong untuk mencintai dan menggunakan bahasa Bali dalam kehidupan sehari-hari agar tidak tergerus oleh zaman. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata dalam menjaga warisan budaya kita,” ujarnya.
Babinsa juga mengapresiasi antusiasme masyarakat dan para peserta yang turut berpartisipasi dalam perlombaan serta diskusi budaya. Menurutnya, dengan adanya sinergi antara pemerintah, tokoh adat, dan masyarakat, upaya pelestarian budaya Bali dapat semakin kuat dan berkelanjutan.
Selain itu, ia menambahkan bahwa TNI dan Polri akan terus mendukung berbagai kegiatan yang berorientasi pada pelestarian budaya dan pembangunan karakter generasi muda, karena hal ini sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan dan kecintaan terhadap budaya lokal,” ungkapnya.
Di tempat terpisah, Komandan Kodim 1626/Bangli, Letkol Kav. I Ketut Artha Negara, S.H., M.I.P., menyampaikan apresiasinya terhadap terselenggaranya Bulan Bahasa Bali ke-VII Tahun 2025 di Desa Landih. “Pelestarian bahasa dan budaya daerah merupakan bagian penting dalam menjaga jati diri bangsa. Kami dari Kodim 1626/Bangli sangat mendukung kegiatan seperti ini, karena sejalan dengan upaya membangun karakter dan rasa cinta terhadap budaya sendiri, terutama di kalangan generasi muda,” ujar Dandim.
Beliau juga menekankan bahwa peran seluruh elemen masyarakat, termasuk aparat keamanan, sangat dibutuhkan dalam upaya melestarikan budaya Bali. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, tokoh adat, dan masyarakat adalah kunci utama dalam menjaga warisan leluhur agar tetap hidup dan berkembang di era modern. “Kami berharap kegiatan seperti ini terus dilakukan secara berkelanjutan, sehingga tidak hanya menjadi acara tahunan, tetapi juga menjadi bagian dari keseharian masyarakat dalam menjaga dan mengembangkan bahasa serta sastra Bali,” tambahnya.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Bulan Bahasa Bali dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat identitas budaya dan membangun kesadaran kolektif akan pentingnya pelestarian warisan leluhur,” pungkasnya.
(Red)
Via
TNI
Posting Komentar