TNI
Dukung Pelaksanaan Adat dan Tradisi, Babinsa Hadiri Persiapan Upacara Metiti Mamah di Pura Penataran Agung Dalem Jawa (Langgar), Desa Bunutin
Bangli, Lintasdaerahnews. com ~ ||Dalam rangka memohon kerahayuan serta menetralisir berbagai malapetaka, Babinsa Desa Bunutin, Koramil 01/Bangli, Kodim 1626/Bangli, Peltu I Ketut Udayana bersama Bhabinkamtibmas Desa Bunutin menghadiri penyiapan sarana Upacara Metiti Mamah yang kembali dilaksanakan di Pura Penataran Agung Dalem Jawa (Langgar), Dadia Puri, Desa Bunutin, Kecamatan Bangli. Kamis (27/02/25).
Upacara yang digelar setahun sekali pada sasih kaulu (bulan ke-8) tilem kaulu ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan buana agung (alam semesta) dan buana alit (manusia/individu), sekaligus sebagai wujud permohonan keselamatan dari wabah penyakit, bencana alam, dan hal-hal negatif lainnya.
Tampak Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Perbekel Desa Bunutin, I Kt Librata Jaya, Bendesa Adat Bunutin, Ida I Dewa Gede Agung, S.H., Babinsa Desa Bunutin, Peltu I Kt Udayana, Bhabinkamtibmas Desa Bunutin, Bripka I Ngh Padmayasa, Kelian Pura Penataran Agung Dalem Jawa (Langgar), Ida I Dewa Gede Raka, Kelian Banjar Adat se-Desa Adat Bunutin, Tokoh Agama dan Tokoh Puri Bunutin, Ida I Dewa Rai Adnyana serta Krama pengempon Pura, sekitar 100 orang.
Babinsa turut hadir dalam kegiatan penyiapan sarana Upacara Metiti Mamah mengatakan bahwa kehadirannya bersama Bhabinkamtibmas merupakan bentuk dukungan terhadap pelaksanaan adat dan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun di Desa Bunutin. “Kami bersama aparat desa dan tokoh adat hadir untuk memastikan prosesi upacara berjalan dengan lancar dan khidmat. Selain sebagai bentuk pelestarian budaya, kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat kebersamaan serta menjaga keharmonisan antara manusia, alam, dan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” ujar Peltu I Ketut Udayana.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Upacara Metiti Mamah merupakan warisan leluhur yang memiliki makna mendalam dalam menjaga keseimbangan alam semesta dan kehidupan manusia. Ritual ini diyakini mampu menetralisir energi negatif serta memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi masyarakat Desa Bunutin.
Selain itu, ia menegaskan bahwa partisipasi masyarakat dalam upacara ini mencerminkan kuatnya nilai gotong royong dan kebersamaan dalam menjaga tradisi leluhur. Metiti Mamah bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga menjadi wujud rasa syukur serta doa bersama agar Desa Bunutin senantiasa dalam lindungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. “Kami berharap upacara ini terus dilestarikan oleh generasi mendatang. Selain menjaga keharmonisan antara manusia dan alam, tradisi ini juga mempererat hubungan sosial di tengah masyarakat,” tambahnya.
Dengan terselenggaranya Upacara Metiti Mamah, diharapkan seluruh warga Desa Bunutin diberikan keselamatan, kesejahteraan, serta terhindar dari segala bentuk bencana. Aparat keamanan pun berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan adat dan budaya guna menjaga ketertiban serta kelancaran setiap prosesi keagamaan di wilayah tersebut,” tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bhabinkamtibmas Desa Bunutin, Bripka I Ngh Padmayasa, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh masyarakat yang turut berpartisipasi dalam upacara ini. Ia berharap kegiatan ini dapat terus dilestarikan sebagai bagian dari kearifan lokal yang memperkuat nilai-nilai spiritual dan sosial di tengah masyarakat,” ujarnya.
Di tempat terpisah, Komandan Kodim 1626/Bangli, Letkol Kav. I Ketut Artha Negara, S.H., M.I.P., mengatakan bahwa kehadiran Babinsa dalam kegiatan adat dan keagamaan di wilayah binaannya merupakan bentuk nyata dari sinergi TNI dengan masyarakat. “Kami selalu mendukung pelaksanaan upacara adat seperti Metiti Mamah ini, karena selain menjaga kelestarian budaya, kegiatan ini juga memiliki makna spiritual yang mendalam bagi masyarakat. Babinsa hadir tidak hanya untuk memastikan keamanan, tetapi juga untuk mempererat hubungan dengan warga serta memberikan dukungan moral dalam menjaga tradisi warisan leluhur,” ujar Dandim.
Komandan Kodim juga menambahkan bahwa keberadaan TNI di tengah masyarakat bukan hanya dalam hal pertahanan dan keamanan, tetapi juga dalam mendukung pembangunan, sosial budaya, serta kehidupan beragama. “Kami berharap, tradisi yang diwariskan turun-temurun ini tetap lestari dan menjadi sarana pemersatu masyarakat. Dengan kebersamaan dan semangat gotong royong, kita dapat menjaga keharmonisan serta kedamaian di wilayah kita,” tambahnya.
Dengan adanya dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk aparat keamanan dan pemerintah desa, Upacara Metiti Mamah diharapkan dapat terus menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Desa Bunutin dan sekitarnya, sekaligus menjadi momentum untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi semua,” pungkas Dandim.
(Red)
Via
TNI
Posting Komentar