TNI
Pelatihan Hutan Bambu Lestari di Desa Landih, Babinsa Dukung Program Desa Bambu Bali Timur
Bangli, Lintasdaerahnews. com ~ ||Sebagai upaya mendukung pengelolaan hutan bambu secara berkelanjutan, Yayasan Perhutanan Bambu Sosial (Bamboo Village Trust) mengadakan Pelatihan Hutan Bambu Lestari, dengan hal itu Babinsa Desa Landih, Koramil 01/Bangli, Kodim 1626/Bangli, Serma I Komang Juni Suantara ikut menghadiri kegiatan tersebut di rumah Bapak I Wayan Jepang, Desa Landih, Kecamatan Bangli. Selasa (25/02/25).
Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan metode penanaman dan pemanenan bambu secara berkelanjutan (lestari) yang akan diterapkan dalam program Desa Bambu Bali Timur. Program ini melibatkan para petani desa dan kelompok tani hutan, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menjaga kelestarian lingkungan.
Pelatihan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Perbekel Desa Landih, yang diwakili oleh Kaur Perencanaan Desa Landih, I Nyoman Meggeng, Bendesa Adat Landih, I Wayan Radin, Kelian Subak Abian Landih, I Wayan Diari, Ketua Yayasan Bamboo Village Trust, Arief Rabik, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Landih, Pelopor Bambu Desa Landih, I Wayan Jepang dan Para peserta pelatihan yang terdiri dari petani dan kelompok tani hutan.
Dalam kesempatan itu Babinsa mengatakan bahwa hutan bambu memiliki potensi besar dalam aspek ekonomi dan lingkungan. Oleh karena itu, pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai cara menanam, merawat, dan memanen bambu secara lestari, sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal tanpa merusak keseimbangan alam. “Bambu bukan hanya sekadar tanaman, tetapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi jika dikelola dengan baik. Dengan pelatihan ini, kami berharap masyarakat bisa memahami teknik budidaya yang benar sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan,” ujar Serma I Komang Juni Suantara.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa kehadiran Babinsa dalam kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap upaya masyarakat dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Selain itu, ia mengapresiasi kerja sama berbagai pihak yang telah berperan aktif dalam program Desa Bambu Bali Timur, yang tidak hanya berfokus pada pemanfaatan bambu, tetapi juga pada konservasi lingkungan.
Ia juga menegaskan bahwa keberlanjutan hutan bambu tidak hanya bergantung pada penanaman, tetapi juga pada cara pemanenan yang tepat agar ekosistem tetap seimbang. Selain itu, ia mengajak masyarakat untuk memanfaatkan bambu secara inovatif, baik untuk kebutuhan industri, kerajinan, maupun sektor lainnya yang dapat meningkatkan kesejahteraan. “Kami juga mengapresiasi inisiatif Yayasan Bamboo Village Trust dalam mengadakan pelatihan ini. Semoga ke depan, masyarakat Desa Landih bisa menjadi pelopor dalam pengelolaan hutan bambu yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tambahnya.
Ketua Yayasan Bamboo Village Trust, Arief Rabik, mengatakan bahwa bambu memiliki potensi besar sebagai solusi dalam menjaga keseimbangan ekologi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia menekankan pentingnya pengelolaan bambu yang lestari, sehingga dapat terus memberikan manfaat dalam jangka panjang. “Bambu adalah tanaman yang tumbuh cepat dan memiliki banyak manfaat, baik sebagai material bangunan, kerajinan, maupun sebagai bagian dari solusi mitigasi perubahan iklim. Namun, tanpa pengelolaan yang baik, manfaat ini tidak bisa dimaksimalkan. Oleh karena itu, pelatihan ini sangat penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara menanam, merawat, dan memanen bambu dengan metode yang ramah lingkungan,” ujar Arief Rabik.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program Desa Bambu Bali Timur bertujuan untuk menjadikan bambu sebagai salah satu sektor unggulan yang dapat meningkatkan perekonomian desa sekaligus membantu konservasi lingkungan. Dengan keterlibatan masyarakat dalam program ini, diharapkan hutan bambu dapat dikelola dengan lebih baik dan berkelanjutan. “Kami berharap masyarakat bisa melihat bambu bukan hanya sebagai tanaman biasa, tetapi sebagai peluang ekonomi yang besar. Dengan teknik budidaya yang tepat, bambu bisa menjadi sumber pendapatan yang stabil tanpa merusak alam,” tambahnya.
Arief Rabik juga menyampaikan apresiasi kepada Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta pemerintah desa yang telah mendukung terselenggaranya pelatihan ini. Ia optimis bahwa dengan kerja sama yang baik antara berbagai pihak, Desa Landih dapat menjadi contoh sukses dalam pengelolaan hutan bambu lestari yang memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Di tempat terpisah, Komandan Kodim 1626/Bangli, Letkol Kav. I Ketut Artha Negara, S.H., M.I.P., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Pelatihan Hutan Bambu Lestari di Desa Landih. Ia menekankan bahwa program seperti ini sangat penting untuk mendukung kesejahteraan masyarakat serta menjaga kelestarian lingkungan. “Pelatihan ini bukan hanya sekadar pengenalan teknik budidaya bambu, tetapi juga bagian dari upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan melalui pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan. Kami mendukung penuh program ini dan berharap masyarakat dapat menerapkan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dandim 1626/Bangli menegaskan bahwa TNI, melalui Babinsa, akan terus mendukung setiap program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, termasuk dalam pengelolaan hutan bambu secara lestari. “Kami akan terus bersinergi dengan pemerintah desa, yayasan, dan seluruh elemen masyarakat dalam mendukung program-program yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam aspek ekonomi dan lingkungan,” tambahnya.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Desa Bambu Bali Timur dapat menjadi percontohan dalam pengelolaan bambu yang berkelanjutan, sekaligus menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat Desa Landih dan sekitarnya.
(Red)
Via
TNI
Posting Komentar