TNI
Babinsa Koordinasi Pengamanan Pengarakan Ogoh-ogoh di Desa Adat Guliang Kawan Menyambut Hari Raya Nyepi Caka 1947
Bangli, Lintasdaerahnews. com ~ ||Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi Caka 1947, Babinsa Desa Bunutin, Koramil 01/Bangli, Kodim 1626/Bangli, Peltu I Ketut Udayana bersama Bhabinkamtibmas Desa Bunutin, Polsek Bangli, Bripka I Nyoman Padmayana melaksanakan koordinasi dengan Bendesa Adat Guliang Kawan, Sang Nyoman Peria, guna membahas persiapan serta pengamanan pengarakan ogoh-ogoh saat pengerupukan bertempat di Banjar Adat Guliang Kawan, Kecamatan Bangli. Senin (03/03/25).
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa pengarakan ogoh-ogoh pada saat pengerupukan dapat berjalan dengan tertib, aman, dan kondusif. Dalam koordinasi ini, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Bendesa Adat membahas berbagai aspek persiapan, termasuk Keamanan dan Ketertiban, menghimbau warga agar menjaga ketertiban serta menghindari tindakan yang dapat mengganggu jalannya perayaan, menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai adat dan tradisi dalam prosesi ogoh-ogoh sebagai bagian dari perayaan Nyepi Caka 1947 dan meningkatkan kerja sama antara aparat keamanan, tokoh adat, serta masyarakat guna menciptakan suasana yang damai dan harmonis.
Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa pengarakan ogoh-ogoh harus tetap menjaga ketertiban dan keamanan wilayah. Para pemuda yang terlibat diimbau untuk bertanggung jawab dalam mengawal jalannya acara, sehingga kegiatan dapat berlangsung dengan aman dan kondusif. Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat empat (4) ogoh-ogoh yang akan diarak di Desa Adat Guliang Kawan. Aparat keamanan dan pihak adat berharap masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam menjaga ketertiban serta menghormati nilai-nilai budaya dan spiritual dalam perayaan Nyepi.
Dalam kesempatan itu Babinsa Desa Bunutin, Peltu I Ketut Udayana, menyampaikan bahwa pengarakan ogoh-ogoh merupakan bagian dari tradisi sakral yang harus tetap dijaga nilai dan maknanya. “Kami berharap seluruh masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama prosesi pengerupukan. Ogoh-ogoh adalah bagian dari warisan budaya yang harus dihormati, bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian tradisi leluhur. Oleh karena itu, mari kita laksanakan kegiatan ini dengan penuh tanggung jawab dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai adat serta kebersamaan," ujar Peltu I Ketut Udayana.
Lebih lanjut dikatakan, Babinsa Peltu I Ketut Udayana menekankan bahwa pengarakan ogoh-ogoh harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran akan nilai-nilai budaya dan keamanan lingkungan. “Kami mengimbau para pemuda yang terlibat dalam pengarakan ogoh-ogoh agar menjaga sikap dan tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu ketertiban. Selain itu, penting bagi setiap kelompok untuk memiliki penanggung jawab guna memastikan prosesi berjalan dengan tertib dan aman. Mari kita jadikan momen ini sebagai ajang kebersamaan, bukan justru menimbulkan permasalahan,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa kerja sama antara aparat keamanan, tokoh adat, dan masyarakat sangat diperlukan guna menciptakan suasana yang damai, harmonis, dan kondusif selama perayaan Nyepi Caka 1947. Dengan adanya koordinasi ini, diharapkan seluruh rangkaian acara dapat berjalan lancar dan penuh makna, sesuai dengan nilai-nilai adat dan spiritual yang diwariskan oleh leluhur, ” tutupnya.
Bendesa Adat Guliang Kawan, Sang Nyoman Peria, mengapresiasi langkah Babinsa Desa Bunutin dan Bhabinkamtibmas yang telah berinisiatif melakukan koordinasi guna memastikan keamanan dan ketertiban selama pengarakan ogoh-ogoh pada pengerupukan. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang telah turut serta dalam menjaga kelancaran tradisi ini. Dengan adanya koordinasi ini, kami berharap seluruh prosesi pengarakan ogoh-ogoh dapat berlangsung dengan tertib dan aman, sehingga makna spiritual dari perayaan ini tetap terjaga,” ujar Sang Nyoman Peria.
Lebih lanjut, ia juga mengajak seluruh masyarakat, khususnya para pemuda yang terlibat dalam pembuatan dan pengarakan ogoh-ogoh, untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai adat, budaya, dan kebersamaan. “Mari kita laksanakan tradisi ini dengan penuh tanggung jawab, menghormati aturan yang telah disepakati, dan bersama-sama menjaga ketertiban di wilayah Desa Adat Guliang Kawan. Dengan demikian, perayaan Nyepi Caka 1947 dapat berjalan dengan lancar, aman, dan penuh makna,” tambahnya.
Di tempat terpisah, Komandan Kodim 1626/Bangli, Letkol Kav. I Ketut Artha Negara, S.H., M.I.P., mengatakan bahwa koordinasi antara aparat keamanan, tokoh adat, dan masyarakat sangat penting dalam menjaga kelancaran, keamanan, dan ketertiban selama prosesi pengarakan ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi Caka 1947. “Kami mendukung penuh upaya yang telah dilakukan oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam berkoordinasi dengan pihak adat untuk memastikan kegiatan ini berjalan dengan aman dan tertib. Nyepi adalah momen sakral bagi umat Hindu, sehingga sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga ketertiban dan kekhidmatan pelaksanaannya,” ujar Dandim.
Komandan Kodim juga menekankan pentingnya kesadaran dan tanggung jawab seluruh masyarakat, terutama generasi muda, dalam menghormati nilai-nilai adat dan budaya yang telah diwariskan oleh leluhur. “Kami mengajak seluruh masyarakat untuk melaksanakan tradisi ini dengan penuh kesadaran, tanpa mengganggu ketertiban umum. Mari kita jadikan perayaan Nyepi sebagai momentum memperkuat rasa persaudaraan, kebersamaan, dan menjaga harmoni di lingkungan masing-masing,” tambahnya.
Dengan adanya sinergi antara aparat keamanan, tokoh adat, dan masyarakat, diharapkan seluruh rangkaian Hari Raya Nyepi Caka 1947 dapat berlangsung dengan lancar, aman, dan penuh makna,” pungkas Dandim.
(Red)
Via
TNI
Posting Komentar