TNI
Dukung Sebagai Pusat Pelestarian Budaya, Babinsa Hadiri Lomba Fashion Show Tempo Dulu di Desa Wisata Penglipuran
Bangli, Lintasdaerahnews. com ~ ||Dalam rangka Pra-Penglipuran Village Festival 2025, Babinsa Kelurahan Kubu, Koramil 01/Bangli, Kodim 1626/Bangli, menghadiri undangan Lomba Fashion Show Tempo Dulu dengan tema “Penguatan Budaya Melalui Fashion Show” yang diselenggarakan oleh Pengelola Desa Wisata Penglipuran. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya lokal dan mengenalkan busana tradisional kepada generasi muda dan kegiatan digelar di Hutan Bambu Desa Adat Penglipuran, Kelurahan Kubu Kecamatan Bangli. Sabtu (15/03/25).
Sebanyak 17 peserta anak-anak dari Kelurahan Kubu dan desa sekitarnya turut serta dalam ajang ini, menampilkan berbagai busana khas tempo dulu yang mencerminkan kearifan lokal..Acara ini juga dihadiri oleh berbagai pejabat daerah, di antaranya Kadis Pariwisata Kab. Bangli, I Wayan Sugiarta, S.I.P, Perwakilan Camat Bangli, Kasi Trantib Kec. Bangli, Lurah Kubu, Ir. Dewa Gede Purnama Putra, Perwakilan Kapolsek Bangli, AKP Wayan Atmaja, Bendesa Adat Penglipuran, I Wayan Budiarta, S.Pd dan Ketua Pengelola Wisata Penglipuran, Wayan Sumiarsa, S.Pd, beserta staf.
Ketua Pengelola Wisata Penglipuran, Wayan Sumiarsa, S.Pd, dalam sambutannya mengatakan bahwa Lomba Fashion Show Tempo Dulu ini merupakan salah satu upaya nyata dalam melestarikan budaya lokal serta menanamkan rasa cinta terhadap warisan leluhur kepada generasi muda. “Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak anak-anak untuk mengenal lebih dalam busana tradisional yang menjadi bagian dari identitas budaya kita. Dengan memahami dan mencintai budaya sendiri, mereka akan menjadi generasi penerus yang turut menjaga dan melestarikannya,” ujarnya.
Ia juga berharap bahwa melalui Pra-Penglipuran Village Festival 2025, Desa Wisata Penglipuran semakin dikenal tidak hanya sebagai destinasi wisata alam, tetapi juga sebagai pusat pelestarian budaya yang dapat menarik lebih banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Babinsa Kelurahan Kubu, Serma Wayan Sujana, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan Lomba Fashion Show Tempo Dulu yang menjadi bagian dari Pra-Penglipuran Village Festival 2025. “Kegiatan ini sangat positif dalam memperkuat kecintaan generasi muda terhadap budaya lokal. Dengan mengenakan pakaian tradisional tempo dulu, anak-anak tidak hanya belajar tentang sejarah dan kearifan lokal, tetapi juga ikut serta dalam upaya pelestarian budaya,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, Babinsa Kelurahan Kubu, Serma Wayan Sujana, menekankan bahwa peran serta masyarakat dalam melestarikan budaya sangatlah penting. “Budaya adalah identitas kita. Melalui kegiatan seperti ini, kita tidak hanya mengenang warisan leluhur, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kearifan lokal kepada anak-anak sebagai penerus bangsa,” tambahnya.
Ia juga berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga Desa Wisata Penglipuran tetap menjadi simbol pelestarian budaya yang dapat menginspirasi desa-desa lain di Indonesia. “Dengan suksesnya acara ini, diharapkan Pra-Penglipuran Village Festival 2025 semakin menarik minat masyarakat dan wisatawan untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan budaya lainnya,” tutupnya.
Di tempat terpisah, Komandan Kodim 1626/Bangli, Letkol Kav. I Ketut Artha Negara, S.H., M.I.P., menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan Lomba Fashion Show Tempo Dulu dalam rangka Pra-Penglipuran Village Festival 2025. “Kegiatan ini merupakan wujud nyata dalam pelestarian budaya dan pembentukan karakter generasi muda. Dengan mengenal dan mencintai budaya sejak dini, anak-anak akan tumbuh dengan rasa bangga terhadap warisan leluhur,” ujarnya.
Komandan Kodim juga menegaskan bahwa TNI selalu mendukung kegiatan positif yang memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan mempererat persatuan di tengah masyarakat. "Kami berharap kegiatan semacam ini terus dikembangkan, tidak hanya sebagai ajang kreatifitas tetapi juga sebagai sarana edukasi budaya yang bermanfaat bagi generasi penerus," tambahnya.
Harapan Komandan Kodim agar kegiatan serupa dapat terus diselenggarakan secara berkelanjutan dan menjadi agenda tahunan, sehingga Desa Wisata Penglipuran semakin dikenal sebagai pusat pelestarian budaya yang menarik minat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. “Kami berharap masyarakat terus berperan aktif dalam menjaga tradisi ini, karena budaya adalah identitas bangsa yang harus kita jaga bersama. Semoga kegiatan seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal serupa dalam upaya pelestarian budaya,” pungkasnya.
(Red)
Via
TNI
Posting Komentar