Alun-Alun PG. Jatiroto Menjadi Pasar Dadakan Takjil dan Menu Berbuka Puasa
Penulis : D'Musdiantono
Editor : Hariono
LUMAJANG,LINTASDAERAHNEWS.COM – Hari pertama Bulan Ramadhan di kawasan PG. Jatiroto sudah terlihat ramai dengan adanya pasar dadakan. Suasana ini selalu membawa nuansa tersendiri bagi umat Islam pada umumnya. Selain menjalankan ibadah puasa, bulan suci ini juga diwarnai dengan tradisi unik, salah satunya adalah munculnya pasar dadakan takjil dan menu berbuka puasa. Hal ini tak terkecuali terjadi di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, tepatnya di sepanjang jalan menuju Pabrik Gula (PG) Jatiroto. Lokasi ini menjadi salah satu pusat keramaian warga yang mencari takjil dan menu berbuka puasa.
Pasar dadakan ini tidak hanya menjadi sarana mencari rezeki bagi para pedagang, tetapi juga menjadi tempat wisata kuliner bagi masyarakat. Setiap sore, suasana ramai terlihat di sepanjang jalan menuju PG Jatiroto, terutama di sekitar monumen model Kereta Api Jaman Dahulu yang menjadi ikon kawasan tersebut. Berbagai jenis makanan dan minuman siap saji dijajakan, mulai dari takjil seperti es campur, kolak, dan kurma, hingga lauk-pauk untuk berbuka puasa.
“Biasanya di hari biasa hanya ada puluhan pedagang, tapi saat Ramadhan seperti ini, jumlahnya bisa mencapai ratusan. Ramai sekali,” ujar Dina, salah seorang pengunjung yang sedang mencari takjil untuk berbuka puasa, Sabtu (1/3/2025).
Tidak hanya takjil dan menu berbuka puasa, pasar dadakan ini juga menawarkan beragam pilihan lainnya, mulai dari buah-buahan segar hingga makanan ala Eropa. Suasana semakin meriah ketika waktu berbuka puasa semakin dekat. Para pedagang sibuk melayani pembeli yang berdatangan, sementara warga memanfaatkan momen ini untuk berburu takjil dan menu berbuka puasa favorit mereka.
Tradisi ini juga menjadi ajang silaturahmi dan keakraban antar warga. Banyak yang memanfaatkan momen ini untuk ngabuburit, yaitu kegiatan menunggu waktu berbuka puasa sambil berjalan-jalan atau berkumpul bersama keluarga dan teman-teman. “Ini juga jadi ajang silaturahmi, sambil ngabuburit kita bisa bertemu teman-teman lama,” tambah Dina.
Pasar dadakan di Alun-Alun PG Jatiroto ini biasanya hanya berlangsung selama satu bulan penuh, hingga menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri. Bagi warga Lumajang, tradisi ini bukan hanya sekadar mencari takjil, tetapi juga menjadi bagian dari kebersamaan dan kekhasan bulan Ramadhan yang dinantikan setiap tahun.
lun-Alun PG. Jatiroto Menjadi Pasar Dadakan Takjil dan Menu Berbuka Puasa**
Lumajang – Hari pertama Bulan Ramadhan di kawasan PG. Jatiroto sudah terlihat ramai dengan adanya pasar dadakan. Suasana ini selalu membawa nuansa tersendiri bagi umat Islam pada umumnya. Selain menjalankan ibadah puasa, bulan suci ini juga diwarnai dengan tradisi unik, salah satunya adalah munculnya pasar dadakan takjil dan menu berbuka puasa. Hal ini tak terkecuali terjadi di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, tepatnya di sepanjang jalan menuju Pabrik Gula (PG) Jatiroto. Lokasi ini menjadi salah satu pusat keramaian warga yang mencari takjil dan menu berbuka puasa.
Pasar dadakan ini tidak hanya menjadi sarana mencari rezeki bagi para pedagang, tetapi juga menjadi tempat wisata kuliner bagi masyarakat. Setiap sore, suasana ramai terlihat di sepanjang jalan menuju PG Jatiroto, terutama di sekitar monumen model Kereta Api Jaman Dahulu yang menjadi ikon kawasan tersebut. Berbagai jenis makanan dan minuman siap saji dijajakan, mulai dari takjil seperti es campur, kolak, dan kurma, hingga lauk-pauk untuk berbuka puasa.
“Biasanya di hari biasa hanya ada puluhan pedagang, tapi saat Ramadhan seperti ini, jumlahnya bisa mencapai ratusan. Ramai sekali,” ujar Dina, salah seorang pengunjung yang sedang mencari takjil untuk berbuka puasa, Sabtu (1/3/2025).
Tidak hanya takjil dan menu berbuka puasa, pasar dadakan ini juga menawarkan beragam pilihan lainnya, mulai dari buah-buahan segar hingga makanan ala Eropa. Suasana semakin meriah ketika waktu berbuka puasa semakin dekat. Para pedagang sibuk melayani pembeli yang berdatangan, sementara warga memanfaatkan momen ini untuk berburu takjil dan menu berbuka puasa favorit mereka.
Tradisi ini juga menjadi ajang silaturahmi dan keakraban antar warga. Banyak yang memanfaatkan momen ini untuk ngabuburit, yaitu kegiatan menunggu waktu berbuka puasa sambil berjalan-jalan atau berkumpul bersama keluarga dan teman-teman. “Ini juga jadi ajang silaturahmi, sambil ngabuburit kita bisa bertemu teman-teman lama,” tambah Dina.
Pasar dadakan di Alun-Alun PG Jatiroto ini biasanya hanya berlangsung selama satu bulan penuh, hingga menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri. Bagi warga Lumajang, tradisi ini bukan hanya sekadar mencari takjil, tetapi juga menjadi bagian dari kebersamaan dan kekhasan bulan Ramadhan yang dinantikan setiap tahun.(D'Mus)
Posting Komentar